kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, ekspor alas kaki bisa turun lebih dari 20% di semester I-2020


Minggu, 22 Maret 2020 / 13:47 WIB
Gara-gara corona, ekspor alas kaki bisa turun lebih dari 20% di semester I-2020
ILUSTRASI. Suasana di pabrik alas kaki PT Sepatu Cemerlang Kreasi yang memproduksi sepatu merek Andre Valentino.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) memproyeksikan output ekspor alas kaki hingga semester I-2020 akan turun lebih dari 20% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan produksi dan penjualan yang melandai akibat corona. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri pekan lalu sempat memprediksikan output ekspor alas kaki bakal turun 20% year on year (yoy) di Februari hingga Maret 2020 dan kemungkinan bisa berlanjut hingga semester I-2020. 

Baca Juga: Gara-gara corona, separuh perusahaan ritel China terancam kolaps dalam enam bulan

"Namun, untuk sementara ini bisa jadi sudah bertambah penurunan output ekspornya karena masalahnya bukan hanya bahan baku dari China yang tersendat, tapi karena negara tujuan ekspor alas kaki yang sedang darurat corona," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/3). 

Firman mencontohkan, negara tujuan ekspor yang terkendala di antaranya Eropa dan Amerika Serikat. 

Firman mengakui belum ada data rincinya, namun dia bilang bisa lebih dari 20% yoy. 

Firman menjelaskan potensi penurunan ini karena penurunan produksi karena bahan baku dari China yang terhambat. Menurutnya, selama Februari hingga saat ini industri alas kaki masih sulit mendapatkan bahan baku yang diimpor dari China. 

Sebelum gempar corona di Indonesia atau sejak adanya wabah virus Covid-19 di China, industri alas kaki sudah menanggung rugi. Meski belum dikalkulasikan nilai kerugiannya, Firman memberikan gambaran terhambatnya aktivitas bisnis seperti jadwal kunjungan buyer ke pabrik terpaksa dibatalkan atau ditunda. 

Agar tidak menanggung rugi lebih besar lagi, aktivitas pabrik alas kaki masih terus berjalan. "Kami sudah menyiapkan protokol keamanan jika ada kondisi terburuk semisal ada kontaminasi," ujarnya. 

Baca Juga: Pemerintah Berikan Insentif Pajak bagi Industri Padat Karya

Sejauh ini Firman menyatakan industri alas kaki juga disiplin melakukan penyemprotan bus jemputan dengan disinfektan serta membersihkan tempat ibadah dengan mengangkat karpet-karpet lantai yang kemudian disterilkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×