kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, Mahkota Group (MGRO) prediksi permintaan CPO global bisa anjlok 20%


Senin, 09 Maret 2020 / 19:38 WIB
Gara-gara corona, Mahkota Group (MGRO) prediksi permintaan CPO global bisa anjlok 20%
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk. Mahkota Group mengklaim virus corona (Covid-19) tidak berpengaruh signifikan pada ekspansi maupun target penjualan.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) perusahaan produsen CPO, mengklaim virus corona (Covid-19) tidak berpengaruh signifikan pada ekspansi, produksi, hingga target penjualan perseroan. Namun pihaknya memprediksi permintaan CPO secara global berpotensi menurun 20%.

Corporate Secretary MGRO, Elvi mengatakan jika pihaknya optimistis kinerja perusahaan bisa terjaga berkat pemanfaatan CPO domestik dalam program yang dijalankan pemerintah.

Baca Juga: Ada wabah corona, Dharma Satya (DSNG) berharap permintaan CPO domestik meningkat

"Keberadaan virus tidak berdampak signifikan terhadap kinerja karena pemerintah mendukung pemanfaatan CPO secara domestik dalam program B30, B50, dan lain-lain," jelas Elvi kepada Kontan.co.id, Senin (9/3).

Ia menambahkan jika program tersebut juga menjadi program hilirisasi yang mengolah CPO menjadi barang jadi.

Pihaknya juga berkata tidak langsung terkena efek penurunan angka ekspor ke negara-negara yang sedang dilanda krisis korona, sebab yang melempar CPO ke luar negeri adalah pembelinya. "Jika pembeli terdampak, dan permintaan dari negara-negara tersebut turun, kemungkinan kami akan mengalami penurunan juga," lanjutnya.

Elvi memprediksi, imbas penurunan dari korona terhadap pemintaan CPO secara global bisa menurun berkisar 20%.

Baca Juga: Siap hadapi corona, ini saham-saham jagoan Mirae Asset Sekuritas

Dia juga menjelaskan di sepanjang 2020, MGRO akan fokus pada pengembangan dan penjualan produk hilirisasi, yakni pabrik baru refinery dan KCP akan beroperasi penuh. Adapun strategi untuk peningkatan kinerja akan dilakukan pada sektor hulu juga. 

"Beberapa lokasi perkebunan di daerah Sumatra Selatan sudah menjadi target dari perusahaan guna menambah pasokan bahan baku. untuk PKS yang baru diambil alih oleh entitas anak pada bulan November 2019 yang lalu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×