kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, Mahkota Group (MGRO) revisi target penjualan dan laba hingga 30%


Selasa, 05 Mei 2020 / 13:57 WIB
Gara-gara corona, Mahkota Group (MGRO) revisi target penjualan dan laba hingga 30%
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona diproyeksikan dapat menurunkan permintaan produk sawit global hingga 20%. Hal inilah yang membuat PT Mahkota Group Tbk (MGRO) mengoreksi target laba dan penjualan hingga 30% di sepanjang tahun ini. 

CEO Mahkota Group, Usli Sarsi menjelaskan saat ini corona merupakan kejadian yang luar biasa, semua orang di sektor bisnis kena dampaknya tidak terkecuali Mahkota Group. "Ke depan perlambatan permintaan crude palm oil (CPO) dunia akan mengalami penurunan sekitar 20% itu adalah tantangan buat kami ke depan," jelasnya dalam program Live Instagram IDX Sumatera Utara, Selasa (5/5). 

Baca Juga: Malaysia kritik WHO di tengah pandemi corona, ada apa?

Adanya penurunan permintaan secara global membuat Mahkota Group harus merevisi target laba dan penjualannya di sepanjang tahun ini. Usli mengungkapkan MGRO akan memangkas target laba dan penjualan hingga 30%. "Laba yang sebelumnya ditargetkan bisa mencapai Rp 132 miliar di tahun ini, akan menjadi Rp 90 miliar," jelasnya. 

Kendati ada revisi target, Usli mengungkapkan sejauh ini panen masih berjalan normal. Adapun di semester II 2020 ini kebun MGRO akan panen. Jika permintaan CPO menurun, sawit hasil panen bisa digunakan untuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) refinery. Dalam hal ini Usli menyatakan produk refinery bisa tahan lebih lama. 

Baca Juga: Kenaikan harga CPO dan PK kerek kinerja Austindo Nusantara Jaya (ANJT) di kuartal I

Asal tahu saja, pada April 2020 lalu, Mahkota Group mengumumkan pabrik Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) di Bengkalis, Riau sudah mulai beroperasi. Di April MGRO sudah produksi 3.000 ton dan sudah terjadi penjualan hingga 2.500 ton. 

Usli menyatakan pada malam kemarin (4/5), sudah ada pemesanan 3.000 ton dari luar negeri untuk keperluan sektor konsumer. "Di tengah corona ini sabun jadi sangat dibutuhkan. Adapun produk sabun membutuhkan fatty acid untuk bahan baku," kata Usli.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×