kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara virus corona, satu proyek pembangkit listrik panas bumi molor


Senin, 30 Maret 2020 / 16:41 WIB
Gara-gara virus corona, satu proyek pembangkit listrik panas bumi molor


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, satu dari tiga proyek panas bumi yang dijadwalkan beroperasi tahun ini terancam mundur akibat pandemi virus corona.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan, satu proyek yang terancam molor adalah Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria Unit 1 di Kabupaten Ende.

"Dari ketiga proyek tersebut, kelihatannya yang akan mundur PLTP Soria karena Bupati Ende telah melakukan lockdown daerah," ungkap Ida ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/3).

Baca Juga: Asosiasi: Corona hingga pelemahan rupiah berdampak ke proyek panas bumi

Ida melanjutkan, dua proyek lainnya masih akan tetap diupayakan untuk dapat beroperasi sesuai jadwal yang ada. Sedianya, Kementerian ESDM menargetkan tiga PLTP yang akan beroperasi komersial alias Commercial Operation Date (COD).

Ketiga PLTP itu berkapasitas total 140 Megawatt (MW). Rincinya, PLTP Rantau Dadap sebesar 90 MW, PLTP Sorik Merapi 45 MW dan PLTP Sokoria 5 MW.

Ida memastikan, seluruh proyek panas bumi tersebut tengah dalam tahapan pembangunan tenaga pembangkit. Kendati demikian, Ida masih enggan merinci seberapa lama proyek PLTP Sokoria akan mundur dari jadwal.

Sebelumnya, Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) menilai kondisi pandemi virus corona dan pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memberikan dampak negatif pada proyek-proyek panas bumi.




TERBARU

[X]
×