kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gema Grahasara (GEMA) incar peluang segmen ekspor dan perkenalkan furniture custom


Minggu, 19 Mei 2019 / 19:14 WIB
Gema Grahasara (GEMA) incar peluang segmen ekspor dan perkenalkan furniture custom


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan mebel dan furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA) terbilang baru merambah pasar ekspor. Untuk itu perusahaan terus mengupayakan pengembangannya.

Dedy Rochmat, Direktur Utama GEMA mengatakan bahwa porsi ekspor saat ini masih terbilang kecil. "Soalnya baru dua-tiga tahun ini dirintis, namun kami berhasil ekspor ke negara-negara besar," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/5).

Setidaknya ada hampir 12 negara tujuan, perusahaan telah menunjuk distributor resmi di Jepang dan kawasan Timur Tengah. Tahun lalu penjualan ekspor masih berkisar Rp 10 miliar-an dari total revenue perseroan di 2018 yang tercatat mencapai Rp 1,17 triliun.

Menurut Dedy, sebagai perusahaan yang baru meluncurkan ekspor capaian tersebut tergolong sukses. "Untuk itu tahun ini target ekspornya kurang lebih sama seperti tahun kemarin," ungkapnya.

GEMA diketahui menganggarkan Rp 45,9 miliar yang sebagian besar untuk mendatangkan teknologi furnitur custom dari China, bekerjasama dengan Shangpin Home Collection Co. Ltd. Perusahaan berencana menggunakan teknologi Shangpin, perusahaan wardrobe dan furnitur, di gerai-gerai milik GEMA.

Nantinya teknologi tersebut memungkinkan GEMA sebagai kontraktor interior melakukan desain yang diinginkan konsumen. Serta hasil desain langsung terintegrasi dengan pabrik perusahaan sendiri agar memanufakturi blueprint tersebut.

Sekadar informasi, saat ini GEMA memiliki 10 toko lifestyle 'Vivere' dan 3 Gift Stored yang ada di Jakarta, Surabaya dan Bali. Serta 4 partnership store di Pekanbaru, Makassar, Medan dan Palembang.

Mengulik laporan keuangan kuartal-I 2019, segmen usaha yang berkontribusi besar bagi perseroan tentunya interior dan furnitur, dimana penjualan kotor (belum dikurangi eliminasi) sebanyak Rp 237 miliar di 2018 atau turun tipis 0,4% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan segmen usaha perdagangan perabotan mampu tumbuh hingga 52% dari Rp 68 miliar di kuartal pertama 2018 menjadi Rp 104 miliar di kuartal pertama 2019. Manajemen mematok pertumbuhan bisnis kisaran 10% di tahun 2019, dengan raihan laba bersih 4%-5% dari pencapaian revenue di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×