kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot ekspor, AUTO bikin anak usaha di Vietnam


Selasa, 18 April 2017 / 21:11 WIB
Genjot ekspor, AUTO bikin anak usaha di Vietnam


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Optimis dengan bisnis ekspor, produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mendirikan anak usaha baru di Vietnam. Perusahaan bernama Astra Visteon Vietnam tersebut merupakan hasil joint venture antara Astra Otoparts dan Visteon Corporation, dengan kepemilikan 50:50.

Fasilitas pemasok instrument cluster tersebut berdiri di atas tanah seluas 880 meter persegi di Phuc Yen Town, Hanoi, Vietnam.

Astra Otoparts menggelontorkan investasi Rp 4,5 miliar untuk anak usaha anyar tersebut. Fasilitas ini baru tahap pertama dan baru akan digunakan untuk assembling produk sepeda motor Honda. “Untuk komponennya masih diekspor dari Indonesia,” sebut Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk, Hamdani Dzulkarnain, Selasa (18/4).

Penambahan anak usaha ini demi mengamankan posisi Astra Otoparts di Asia Tenggara. “Kita mulai merambah ekspor dan mengandalkan mitra Visteon, kita tidak ingin hanya fokus dalam negeri saja,” Sebut Agus Tjahajana, Komisaris Independen PT Astra Otoparts Tbk.

Berdasarkan laporan keuangan AUTO 2016, pendapatannya tumbuh 9,3% menjadi Rp 12,81 triliun. Kontribusi anak usahanya, PT Astra Visteon Indonesia (AVI), terbilang kecil yakni Rp 40,5 miliar pada 2016. Pertumbuhan kinerja AVI hanya 0,34% dari tahun sebelumnya senilai Rp 39,6 miliar.

Sementara untuk ekspor, pendapatan AUTO tumbuh 5,37% menjadi 1 triliun pada 2016. Menurut Agus, tahun lalu, AUTO memang banyak melakukan efisiensi di tingkat internal. Adapun, tahun ini, Astra Otoparts menargetkan ekspor bisa tumbuh 7%.

Tahun ini, AUTO bakal mengevaluasi setiap kinerja anak usahanya. Agus mengatakan, tidak semua bisnis anak usaha berjalan mulus sehingga perlu bimbingan dari induk perusahaan. “Kita akan lakukan beberapa perbaikan di setiap anak perusahaan, kalau larinya unit usaha itu mulus tentu bisnis kita juga terpengaruh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×