kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Golden Hope Nusantara akan produksi minyak goreng kemasan di Kalimantan


Kamis, 26 Juli 2018 / 16:38 WIB
Golden Hope Nusantara akan produksi minyak goreng kemasan di Kalimantan
ILUSTRASI. Pabrik minyak sawit PT Golden Hope Nusantara


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KOTABARU. Anak usaha Minamas Group, PT Golden Hope Nusantara (GHN) akan memproduksi minyak goreng kemasan dengan merek dagang Alif. Ini merupakan minyak goreng kemasan yang diproduksi di Kalimantan.

Sebagai langkah awal, GHN akan memproduksi dan memasarkan sekitar 300 ton per bulan dari kapasitas produksi sebesar 1.100 - 1.200 ton per bulan. Head PT GHN Mohd Hamdi Abdul Karim mengatakan, pihaknya sudah mempertimbangkan mengapa mereka hanya memasarkan 300 ton minyak goreng kemasan terlebih dahulu.

“Untuk tahap awal kami tidak mau terlalu optimistis sebab minyak goreng di kalimantan sudah banyak yang berasal dari Jawa. Jadi dengan masuknya kami, target produksi per bulan ini bisa dicapai. Jika produk kami diterima, kami bisa meningkatkan produksi hingga 1000 ton per bulan. Kami rasa, 300 ton per bulan adalah satu angka yang realistik untuk kami masuki. Jadi ini tidak terlalu mudah tetapi tidak terlalu susah,” ujar Hamdi, Kamis (26/7).

Minyak goreng ini akan dipasarkan ke Kalimantan Selatan terlebih dahulu dan sebagian kecil ke Kalimantan Tengah. Dia bilang, sudah terdapat distributor yang ingin mendistribusikan minyak goreng ini di Kalimangan Timur. Akan tetapi, pihaknya masih mempertimbangkan perkembangan pasar terlebih dahulu. GHN juga tak menyasar wilayah lain karena terkendala logistik.

Selama ini, GHN memang masih mengekspor produk CPO-nya ke India, China, Eropa. Sementara, produk yang dipasarkan di Indonesia hanya dalam jumlah yang kecil.

Hamdi berharap, dengan diproduksinya minyak goreng kemasan ini, maka kapasitas yang terpakai bisa mencapai 85% dari total kapasita produksi 2.500 ton per hari. Sampai saat ini kapasitas pabrik yang terpakai baru sekitar 80% atau sekitar 700.000 ton per tahun.

Dia pun melanjutkan, investasi yang dikeluarkan GHN untuk pengemasannya sekitar Rp 3 miliar. Dia mengatakan, nantinya packing plant ini akan dibangun pada akhir tahun 2018. “Pembangunan packing plant-nya sebentar saja. Kami harap di bulan Januari dan Februari sudah bisa dipasarkan,” kata Hamdi.

Nantinya, minyak goreng ini akan dipasarkan dalam ukuran 1 liter dan 2 liter. Untuk harga, Hamdi mengatakan pihaknya akan menawarkan harga yang kompetitif di pasaran.

Dia mengatakan, mereka tidak mau mengurangi harga dengan cara menurunkan kualitas. Meski begitu, Hamdi menegaskan, GHN akan tunduk pada aturan terkait harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×