Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) berupaya memperkuat kinerja di masa pandemi corona. Walau tak mudah karena pasar ban mengalami perlambatan selama pandemi Covid-19 ini.
"Kami melihat ke dalam, waktunya berbenah dan melihat potensi pasar dalam negeri dimanapun berada," ujar Wicaksono Soebroto, Head of Communications GDYR kepada Kontan.co.id, Selasa (18/8). Tampaknya pasar dalam negeri tetap jadi fokus utama GDYR selain segmen penjualan ekspor.
Jika dilihat, sampai dengan semester pertama tahun ini porsi penjualan ban lokal mencapai 60% dari total pendapatan bersih pada masa itu atau senilai US$ 27,96 juta. Nilai penjualan domestik sebenarnya tercatat turun 27,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 38,37 juta.
Baca Juga: Pasar ban membaik di semester II, utilisasi pabrik Gajah Tunggal (GJTL) mulai naik
Namun penurunannya tak sebesar penjualan ekspor yang merosot 30% secara tahunan menjadi US$ 18,62 juta. Porsi penjualan ekspor terhadap total pendapatan bersih di semester pertama tahun ini mencapai 40%.
Walau pasar ban mulai pulih, namun belum dapat menyamai kondisi pasar seperti sebelum pandemi. "Permintaan pasar dalam negeri dan juga ekspor yang turun cukup drastis," kata Wicaksono.
Oleh karena itu, GDYR memperketat pengeluaran dengan mengedepankan efisiensi di berbagai lini. Adapun terkait perkara produksi, Wicaksono bilang, pabrik GDYR sejak bulan Juni tahun ini sudah beroperasional dengan baik.
Sebelumnya, pabrik GDYR sempat berhenti sementara guna mematuhi peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berhentinya produksi tentu akan diiringi berkurangnya utilisasi pabrikan di tahun ini, hanya saja manajemen tak merinci detil tersebut. Adapun kapasitas terpasang pabrik Goodyear Indonesia diketahui mencapai 12.000 ban per hari.
Baca Juga: Goodyear Indonesia (GDYR) menyiapkan efisiensi menghadapi corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
