kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Agustus, realisasi supervisi restorasi gambut mencapai 333.265 ha


Jumat, 13 September 2019 / 20:52 WIB
Hingga Agustus, realisasi supervisi restorasi gambut mencapai 333.265 ha
ILUSTRASI. Kepala BRG Nazir Foead


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Oktober 2018 hingga Agustus 2018, Badan Restorasi Gambut (BRG) telah melakukan supervisi restorasi gambut terhadap 333.265 hektare (ha) lahan perkebunan dan kehutanan atau sekitar 18,7% dari target supervisi seluas 1,77 juta ha.

Bila melihat supervisi restorasi lahan gambut yang dilakukan di lahan perkebunan, realisasinya sudah mencapai 218.355 ha atau 39,30% dari target seluas 555.659 ha.

Baca Juga: BRG Kalimantan Tengah bantah adanya sumur bor fiktif

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan, masih ada kekurangan dan kelebihan dari restorasi gambut di lahan perkebunan ini.

"Hasilnya ada plus dan minus. Ada yang lumayan baik, ada yang masih butuh perbaikan. Paling tidak kawan-kawan perkebunan sudah fully aware dan tahu cara restorasi walaupun progresnya berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain," tutur Nazir, Jumat (13/9).

Sementara itu, Nazir juga mengungkap pihaknya turut melakukan uji coba supervisi restorasi gambut di lahan kehutanan. Hingga Agustus, gambut di lahan kehutanan yang sudah disupervisi seluas 114.910 ha atau 9,44% dari target 1,21 juta ha.

Dia mengatakan, masih banyak beberapa kekurangan yang dihadapi dalam uji coba ini.

"Kita sudah uji coba supervisi teknis, ini masih banyak minusnya. Tetapi ini juga di bawah supervisi dari KLHK, jadi kalau ingin lebih detail harus kita kurasi ke kementerian LHK," tambah Nazir.

Baca Juga: BRG akui tak mudah restorasi 2,7 juta hektar gambut

Berdasarkan data BRG, supervisi restorasi lahan gambut tersebut dilakukan di berbagai daerah di Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua. Nazir mengatakan, supervisi restorasi gambut ini masih terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×