Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mencatat peningkatan penjualan anggotanya masih belum setinggi yang diharapkan. Padahal dalam dua minggu ini momentum puasa akan diprediksi menggejot penjualan sektor ritel.
Budiardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo menjelaskan bahwa ada faktor eksternal yang menahan daya beli masyarakat pada ramadan kali ini. Salah satu yang disoroti adalah ramainya isu politik yang berkaitan dengan rasa aman dan nyaman masyarakat berbelanja.
“Secara riil mau lebaran harusnya naik signifikan tetapi pertumbuhannya flat, itu sudah terasa. Di ritel sampai minggu ketiga ini belum timbul gebrakan omset yang signifikan. Ini memang pelanggan menahan sampai tanggal 22 Mei 2019, semua menunggu pengumuman, setelah itu aman jadi langsung naik tinggi,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (20/5).
Oleh karena itu, dirinya meminta seluruh pihak untuk menjaga kondusifitas politik dan keamanan karena hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada sektor ekonomi. Lain dari itu, dirinya meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena sejauh ini langkah yang dilakukan aparat keamanan sudah cukup baik.
“Pelanggan kan mendengarkan berita di sosial media, kami harapkan terciptanya kestabilan dan keamanan. Statement dari semua pihak juga perlu meneduhkan, sejuk dan tidak memancing. Kita semua harus memikirkan kepentingan bangsa, itu yang kami harapkan sehingga konsumen tetap aman melakukan transaksi belanja, makan dan nongkrong tidak perlu takut,” lanjutnya.
Dirinya menjelaskan bahwa secara historikal penjualan Ramadan dan Lebaran biasanya tumbuh di level 10% hingga 15% ketimbang bulan biasa. Tahun ini pun, bila pengumuman tanggal 22 Mei 2019 berlangsung aman dan lancar, target tersebut bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
