kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hippindo: Kenaikan order online 50% belum mampu menutupi penurunan omzet 90%


Minggu, 12 April 2020 / 20:53 WIB
Hippindo: Kenaikan order online 50% belum mampu menutupi penurunan omzet 90%
ILUSTRASI. Suasana pertokoan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu (30/1/2019). Omzet ritel turun sebesar 90% selama masa pandemik Covid-19.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menjabarkan pemasukan yang diterima dari penjualan produk secara online masih belum menutupi angka penurunan omzet sebesar 90% yang terjadi selama masa pandemik Covid-19.

Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo berkata ada kenaikan penjualan online sampai 50% sejak imbauan beraktivitas dari rumah diberlakukan. Namun, peningkatan tersebut belum mampu menutupi menyusutnya omzet dibandingkan jika mall beroperasi seperti biasa.

"Secara keseluruhan, memang ada kecenderungan kenaikan pembelian online, seperti beli makanan melalui GoFood atau GrabFood serta pembelian kebutuhan rumah tangga dan alat kebersihan secara online. Tapi omzetnya tetap saja tidak sama dan masih menurun jika dibandingkan mall beroperasi seperti biasa," ujar Budihardjo kepada Kontan.co.id, Minggu (12/4).

Baca Juga: APPBI belum mampu beri keringanan kepada para tenant

Dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diluaskan ke beberapa wilayah Jabodetabek, Budihardjo berharap pemerintah dapat lebih menopang keberlangsungan bisnis dengan memastikan keamanan, kemudahan dan jaminan proses logistik dan distribusi.

Selain itu, dia ingin karyawan yang masih harus bekerja didukung pula oleh transportasi dan kendaraan yang memadai, sebab transportasi online, hingga KRL dan MRT memiliki jam beroperasi terbatas.

"Kami sempat suarakan kepada Dishub, tetapi kabarnya ini sudah dipenuhi, yakni motor bisa kembali membonceng. Beberapa karyawan yang tidak membawa kendaraan sendiri sempat bingung karena transportasi publik hanya berjalan pukul 18.00 sedangkan mereka baru pulang pukul 20.00," kata dia.

Baca Juga: Indeks Penjualan Riil tertekan, simak rekomendasi saham emiten ritel

Lebih lanjut, sampai hari ini Budihardjo telah menerima laporan adanya karyawan yang dirumahkan berjumlah 150.000 karyawan. Jumlah tersebut adalah jumlah pekerja mall saja, belum termasuk karyawan di lini minimarket.

Jumlah karyawan yang bekerja di sektor ritel yang terdata di Hippindo di wilayah Jakarta adalah 200.000 orang, sedangkan secara nasional berjumlah 400.000 orang. "Sebanyak 150.000 pekerja dirumahkan, ada yang menutup total tokonya dan ada pula yang hanya membuka dapur," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×