Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan sektor ritel non food & beverages (F&B) masih bertumbuh saat Lebaran. Kendati pertumbuhan yang terjadi tidak setinggi segmen F&B yang tembus double digit namun trennya cukup baik.
Budiardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo menjelaskan peningkatan ritel non F&B sudah mulai naik sejak awal tahun. Dibandingkan dengan tahun lalu, dirinya menyatakan pertumbuhan segmen F&B pada Lebaran kali ini cukup baik.
"Dibandingkan tahun 2017 dan 2018 itu kan mulai rebound, jadi pertumbuhannya lebih bagus. Saya lihat sejak Januari itu tumbuh, kalau Lebaran ini saya kira pertumbuhannya maksimal 10% ya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).
Ia melanjutkan, pertumbuhan ritel non F&B tidak setinggi F&B karena ada beberapa faktor. Pertama, adanya imbas dari perubahan gaya hidup masyarakat dan Kedua, adanya serbuan dari produk-produk impor yang lebih murah.
"Non F&B tantangannya masih berat, terutama fesyen itu karena masyarakat sekarang lifestyle-nya lebih simple. Mereka beli baju melalui IG, online shop dan sosmed," lanjutnya.
Oleh karena itu, selain melakukan redesign gerai untuk menarik minat pembeli. Peritel non F&B juga harus memberikan produk yang relevan dengan kebutuhan pelanggan dan adaptif terhadap teknologi.
Disamping dari sisi pemerintah juga memperbanyak event-event belanja untuk menggerakkan penjualan offline. Salah satu yang terbesar adalah Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang akan digelar untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus mendatang.
"Kami harus bekerjasama dengan pusat belanja dan pemerintah untuk ciptakan event skala besar dan nasional untuk mendatangkan orang ke pusat belanja," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
