kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hotel Indonesia Natour: Okupansi hotel di Januari masih rendah tapi membaik


Rabu, 24 Februari 2021 / 07:35 WIB
Hotel Indonesia Natour: Okupansi hotel di Januari masih rendah tapi membaik


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Indonesia Natour (HIN) mendapati adanya tren perbaikan tingkat hunian. Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan, angka rata-rata okupansi jaringan hotel-hotel yang berada di bawah HIN mencapai 24% secara konsolidasi.

Diakui Iswandi, angka tersebut masih lebih rendah dibanding Januari tahun lalu atau misalnya dibanding saat high season pada bulan Desember 2020  lalu. Meski begitu, angka tersebut sudah lebih baik dibanding  angka rata-rata okupansi di bulan ketika awal-awal penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahun lalu.

Kala itu, angka okupansi hotel-hotel HIN sempat menyentuh kisaran single digit di 7%-8%. “Jadi sebenarnya trennya sudah mulai membaik, tapi perlahan,” kata Iswandi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/2).

Menurut Iswandi, tren perbaikan tingkat okupansi jaringan hotel HIN salah satunya didorong oleh adaptasi masyarakat yang sudah mulai terbiasa dengan protokol kesehatan dan mulai percaya untuk kembali menginap di hotel. Tingkat kepercayaan tersebut bersambut dengan jaminan penerapan protokol kesehatan pada jaringan-jaringan hotel HIN.

Baca Juga: PHRI: Okupansi perhotelan pada Januari 2021 masih rendah

Di sisi lain, HIN juga melakukan adaptasi target pasar dengan memaksimalkan pelanggan-pelanggan domestik, termasuk di antaranya pelanggan dari segmen korporat yang memiliki kebutuhan untuk melakukan pertemuan rapat di hotel, dan lain-lain. Makanya, komposisi konsumen HIN berubah dari semula terdiri atas 60% pelanggan asing dan 40% pelanggan lokal menjadi 10% asing 90% lokal.

Meski begitu, Iswandi tidak menampik bahwa angka okupansi HIN saat ini masih di bawah angka okupansi ideal. Menurut catatan Iswandi, angka okupansi konsolidasi ideal jaringan hotel HIN berkisar 72%.

Perkiraan Iswandi, angka okupansi HIN baru bisa kembali ke angka normal paling cepat pada awal tahun depan. Namun, hal ini masih sulit dipastikan. Sebab pemulihan tingkat okupansi HIN bergantung pada banyak variabel seperti lancar-tidaknya pelaksanaan vaksinasi dan kelancaran arus turis mancanegara ke Indonesia.

Baca Juga: Tingkat okupansi rata-rata Eastparc Hotel (EAST) mencapai 47,24% pada bulan Januari

Makanya, HIN akan berupaya untuk memaksimalkan peluang dari pendapatan-pendapatan di luar penyewaan kamar. Strategi ini sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh HIN. Demi menyiasati okupansi yang turun, HIN sempat mencuil peluang-peluang pendapatan dengan menjual makanan dan minuman restoran hotel secara online, menyediakan jasa maintenance seperti cleaning service, dan perbaikan AC kepada masyarakat umum.

“Kami enggak bisa bergantung kepada penjualan kamar saja, jadi sekarang apapun produk-produk yang bisa kita lakukan kita tawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” terang Iswandi.

Baca Juga: Mobil terendam banjir, apa yang harus dilakukan agar tak rusak parah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×