kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Huawei: Ekosistem sudah terbentuk, 5G di Indonesia tinggal tunggu regulasi


Jumat, 11 Oktober 2019 / 18:50 WIB
Huawei: Ekosistem sudah terbentuk, 5G di Indonesia tinggal tunggu regulasi
ILUSTRASI. A Huawei 5G device is pictured outside an exhibition in Bangkok, Thailand, January 30, 2019. Picture taken January 30, 2019. REUTERS/Athit Perawongmetha


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Huawei Indonesia menyebut saat ini ekosistem 5G sudah terbentuk sehingga implementasi di Indonesia hanya menunggu regulasi saja. Pasalnya, saat ini di Indonesia masih belum ditentukan mengenai frekuensi yang akan digunakan serta regulasi mengenai 5G.

Mohamad Rosidi, Director ICT Strategy Huawei Indonesia menyampaikan saat ini di Indonesia pengembangan 5G akan bergantung pada regulasi, permintaan serta infrastruktur. Untuk permintaan dan infrastruktur, pengembangan 5G dirasa sudah cukup siap, terutama di kota-kota besar.

Baca Juga: Asperindo: Segmen e-commerce di pasar logistik cukup dominan

"Masih menunggu regulasi, kalau bicara jaringan sudah ada, teknologi sudah oke dan perangkat sudah siap. Sebenarnya tinggal nyalakan kerannya saja biar dia jalan," ujarnya kepada Kontan.co.d Jumat (11/10)

Secara historikal, memang teknologi 5G berbeda dengan 3G dan 4G. Handset 5G saat ini sudah siap, berbeda dengan dari peralihan 3G ke 4G yang pengembangan device harus menunggu 2 tahunan setelah teknologi diimplementasikan. Sehingga harmonisasi antara jaringan dengan device sudah ada.

Saat ini, Indonesia belum telat dalam hal rencana implementasi 5G. Hanya saja, dirinya belum memperkirakan kapan kira-kira regulasi dan frekuensi 5G akan dirilis pemerintah. 

Baca Juga: ATSI masih teguh investasi EIR tidak dibebankan ke operator

Yang jelas, operator telekomunikasi memprediksi teknologi super cepat itu baru akan direalisasikan pada 2022 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×