kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya ajukan tambahan PMN Rp 19 triliun untuk selesaikan proyek JTTS


Jumat, 29 Januari 2021 / 09:36 WIB
Hutama Karya ajukan tambahan PMN Rp 19 triliun untuk selesaikan proyek JTTS
ILUSTRASI. Pekerja memperbaiki jalan yang rusak di Tol Trans Sumatera (JTTS) kilometer 191 Ruas Terbanggibesar-Pematangpanggang-Kayuagung, Lampung, Selasa (15/12/2020).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) mencapai kuorom dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang diselenggarakan kemarin.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menyampaikan bahwa saat ini portfolio bisnis perusahaan tengah bertransformasi dari mayoritas jasa konstruksi menuju perusahaan konstruksi dan investasi.

Lanjutnya, atas penugasan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) oleh Pemerintah Indonesia, Hutama Karya mendapat dukungan dari pemerintah seperti penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN), penambahan aset tidak berwujud dari investasi tol, hingga meningkatnya hak konsesi jalan tol selaras dengan meningkatnya jaminan pemerintah kepada perusahaan.

"Oleh karena itu, dalam agenda RUPO kemarin, kami mengusulkan beberapa key points kepada para Bondholders yakni penyesuaian perjanjian perwaliamanatan sehingga align dengan lajur bisnis perusahaan saat ini,” tutur Fauzan dalam keterangan resmi, Jumat (29/1).

Baca Juga: Hutama Karya siap menerapkan sistem transaksi tol nirsentuh berbasis MLFF

Lebih lanjut, ia menyampaikan dari keseluruhan agenda Rapat Umum Pemegang Obligasi Berkelanjutan Hutama Karya, perusahaan berhasil mencapai kuorum. “RUPO kemarin terdiri dari Tahap I tahun 2016, Tahap II tahun 2017, dan Tahap III tahun 2017. Hasilnya, RUPO mencapai kuorum," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa meski saat ini Hutama Karya telah mengantongi kepercayaan para Bondholder dan investor terhadap pembangunan JTTS, perusahaan menyadari masih banyak tantangan berat yang akan dihadapi, termasuk dari sisi pendanaan. Oleh karena itu berbagai skema creative financing pun dilakukan Hutama Karya untuk percepatan Pembangunan JTTS.

“Beberapa skema pendanaan yang saat ini tengah dilakukan antara lain melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), obligasi perusahaan yang dijamin oleh pemerintah, pinjaman dari lembaga keuangan yang dijamin oleh pemerintah, dan pendanaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” paparnya.

Selanjutnya: Kementerian PUPR sebut proyek jalan tol Trans Sumatera kekurangan PMN Rp 60 triliun

Di tengah Pandemi Covid-19, pihaknya juga terus menyiasati pengerjaan proyek PSN tersebut yang mana dalam pelaksanaannya menjadi program prioritas dari Pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah. Pemerintah telah berkomitmen untuk mempercepat Pembangunan JTTS melalui penyertaan modal kepada perusahaan dalam bentuk PMN dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Sebagai contoh, di tahun 2020, Hutama Karya mendapatkan PMN sebesar Rp 3,5 triliun dan tambahan PMN melalui Program PEN sebesar Rp 7,5 triliun yang membuktikan bahwa pembangunan JTTS merupakan proyek prioritas pemerintah yang menjadi bagian dari PSN. Di tahun 2021 sendiri, kami akan menerima tambahan PMN sebesar Rp 6,2 triliun yang telah dianggarkan oleh pemerintah dalam RAPBN 2021. Selain itu, perusahaan saat ini sedang mengajukan tambahan PMN sebesar Rp 19 triliun kepada pemerintah,” bebernya.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah mengoperasikan secara penuh beberapa ruas di JTTS yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan – Binjai seksi 2 & 3 (15 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 Km), dan Tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 Km). Sehingga total panjang JTTS yang tengah dibangun oleh Hutama Karya dalam tahap I yakni ±1.156 Km dengan 643 Km ruas konstruksi dan 513 Km ruas operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×