kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inaplas proyeksikan permintaan plastik dan kemasan naik 20% jelang Ramadan


Kamis, 04 April 2019 / 15:38 WIB
Inaplas proyeksikan permintaan plastik dan kemasan naik 20% jelang Ramadan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan penjualan plastik dan kemasan akan meningkat menjelang bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini. Kenaikan permintaan terhadap produk plastik dan kemasan umumnya terjadi setiap tahun jelang bulan Ramadan.

Sekertaris Jenderal Asosiasi Inaplas Fajar Budiono mengatakan, angka kenaikan diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan momentum Ramadan tahun 2018. “Kemungkinan naik 10 % hingga 20%,” jelas Fajar ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/4). 

Ia mengatakan, kenaikan penjualan plastik dan kemasan menjelang Ramadan adalah hal yang wajar. Peningkatan paling besar akan terjadi pada plastik kemasan dan minuman. Fajar memperkirakan kemasan flexibel akan meningkat hingga 20%.

Sementara, kemasan kaku atau rigid naik menjadi 50%. Kemasan kaku biasanya memang akan naik menjelang hari raya karena permintaan untuk wadah kue atau cemilan juga naik.

Mensiasati hal ini, industri plastik sudah mempersiapkan ketersediaan barang sejak dua bulan menjelang hari raya. Diterangkan pula oleh Fajar, produk plastik dan kemasan kemasan rigid bahkan sudah mulai didistribusikan mengingat ukurannya yang lebih besar sehingga akan lebih banyak memakan waktu.

Meski tidak banyak berbeda dari angka penjualannya, pola distribusi plastik dan kemasan berubah dari tahun sebelumnya. Tersedianya jalan tol sepanjang pulau Jawa menyebabkan pengiriman plastik dan kemasan menjadi lebih cepat.

“Dahulu, sekali kirim tetapi dalam jumlah besar. Sekarang seminggu bisa tiga kali, tetapi pengiriman dalam jumlah yang lebih kecil,” terang Fajar.

Selain pola distribusi, varian produk plastik dan kemasan yang didistribusikan juga semakin beragam. Sementara itu, pola hidup masyarakat yang berbeda selama bulan puasa turut mempengaruhi besarnya permintaan terhadap plastik.

Sejauh pengamatan Fajar, adanya layanan memesan makanan secara online mengakibatkan penggunaan plastik dan kemasan semakin tinggi. Selain itu pergeseran keluarga di Jakarta yang lebih banyak membeli makanan daripada memasak di rumah turut mendorong tingginya permintaan terhadap plastik. Asal tahu saja, setidaknya sebesar 40% pasar plastik ada di Jabodetabek.

Tren kenaikan penjualan ini diprediksi akan berlangsung hingga dua minggu menjelang hari raya Lebaran. “Akan kembali normal kurang lebih empat minggu setelah Lebaran,” jelas Fajar lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×