Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) kini masih membuka kesempatan untuk mengakuisisi tambang batubara. Direktur Keuangan Indo Tambangraya Megah, Yulius Gozali mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa tambang yang sedang dalam tahap evaluasi.
Akan tetapi, katanya, detailnya belum dapat diinformasikan ke publik. Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, emiten ini tengah membidik atas enam tambang hingga sembilan tambang batubara di wilayah sekitar Kalimantan.
Ada beberapa perusahaan yang masih dalam proses negosiasi, ada beberapa pula yang sudah menandatangani kesepakatan lewat memorandum of understanding (MoU).
“ITMG masih terbuka untuk mengakuisisi batubara berkalori rendah,” ungkap Yulius, Selasa (22/1).
Asal tahu saja, sejauh ini ITMG memiliki produksi batubara dengan kalori kalori 4.300 kcal/kg hingga 6.500 kcal/kg. Dengan memproduksi batubara berkalori tinggi, mereka tak khawatir dengan adanya tren penurunan batubara beberapa bulan terakhir ini.
Ia bilang, dengan kualitas batubara ITMG yang mayoritas memiliki kalori menengah dan tinggi memiliki posisi yang bagus di pasar premium. “Kapasitas suplai jenis batubara menengah dan tinggi masih stabil sedangkan demand masih tinggi,” jelasnya.
Selain itu, sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini mereka masih konsisten dalam mengembangkan pasar premium dan memperkuat pasar khusus.
Pada tahun lalu, mereka juga berhasil mengakuisisi PT Nusa Persada Resources yang memiliki cadangan batu bara 77 juta ton, sehingga total cadangan ITMG per Juni 2018 menjadi 327 juta ton.
Sebagai salah satu upaya untuk mendiversifikasikan bisnis, ITMG juga masih memburu beberapa proyek pembangkit. “Kita banyak fokus ke dalam pembangkit listrik energi terbarukan seperti solar dan air (hydro),” ungkapnya.
Terakhir, mereka juga tengah menjajaki beberapa proyek PLTS dan PLTA, ITMG lebih tertarik untuk masuk ke dalam proyek PLTS dan PLTA lantaran dinilai memiliki peluang yang bagus.
Terlebih ITMG ingin lebih fokus ke pembangkit dengan energi terbarukan yang mendukung nilai perusahaan dan bisnis secara keberlanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
