kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia bidik ekspor beras ke Malaysia


Minggu, 15 Oktober 2017 / 14:13 WIB
Indonesia bidik ekspor beras ke Malaysia


Reporter: Abdul Basith | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia membidik ekspor beras ke Malaysia. Ekspor tersebut ditargetkan akan memenuhi 20% kuota impor Malaysia.

"Target kita memenuhi 20% kuota impor Malaysia yang sebesar 700.000 ton per tahun. Jadi 140.000 ton per tahun atau sekitar 10.000 ton per bulan," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (BKP Kemtan), Agung Hendriadi saat konferensi pers di TTI Centre, Minggu (15/10).

Sebelumnya, Agung bilang, sudah ada ekspor beras Indonesia ke Malaysia. Namun, jumlahnya sangat sedikit bahkan tidak mencapai 10% dari kuota impor beras Malaysia.

Agung optimistis ekspor beras tersebut dapat terealisasi. Beras sebesar 140.000 tonĀ  dapat dipenuhi dari hasil panen di daerah Kalimantan Barat. "Itu bisa disuplai dari lahan sebesar 30.000 hektare (ha) kawasan hutan di perbatasan," terang Agung.

Negara yang menjadi saingan untuk ekspor ke Malaysia adalah Vietnam dan Thailand. Namun, Agung bilang, kualitas beras Indonesia lebih baik dibandingkan kedua negara tersebut. Bahkan kualitas beras Indonesia masuk kategori sebagai beras premium di Malaysia.

Meski begitu, harga untuk ekspor belum disepakati. "Harga masih dalam diplomasi, biasanya kualitas akan menentukan harga," jelasnya.

Agung bilang, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah memfasilitasi kelompok tani yang akan melakukan ekspor. Nantinya kelompok tersebut akan dibantu agar biaya produksi bisa lebih rendah. Semakin rendah harga produksi maka produk beras Indonesia akan dapat bersaing.

Target ekspor beras dilakukan atas dasar sudah terpenuhinya kebutuhan beras dalam negeri. Agung bilang, meski memasuki musim hujan, di sentra produksi padi telah dilakukan penanaman kembali. Hasil tanam itu akan dapat dipanen pada Januari 2018.

Kekhawatiran akan lahan yang terendam banjir tidak dirasakan. Menurut Agung, luas lahan yang terendam apabila dilihat secara periodik hanya dalam jumlah kecil. "Lahan yang terendam banjir hanya 200.000 ha dari luas lahan keseluruhan 12 juta ha," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×