kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia-Jerman kembangkan proyek EBT untuk terangi 1.000 pulau di Indonesia


Rabu, 21 November 2018 / 21:02 WIB
Indonesia-Jerman kembangkan proyek EBT untuk terangi 1.000 pulau di Indonesia
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Akselerasi Energi Baru Terbarukan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama Indonesia dan Jerman di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) sudah terjalin selama 25 tahun. Pada tahun ini, kerjasama Indonesia-Jerman difokuskan untuk mewujudkan implementasi pengembangan EBT untuk menerangi 1000 pulau di Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana menyebut pemerintah berkeinginan untuk menyuplai listrik secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Namun kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan membuat pemerataan listrik di seluruh Indonesia sulit untuk dicapai.

Satu-satunya cara adalah dengan membangun island grids, yakni jaringan tenaga listrik yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN, umumnya isolated, sub-sistem kecil, banyak juga berlokasi di pulau-pulau.

"Fokus kami ingin ini merata dulu. Salah satu strategi kami yang bentuknya pulau-pulai dimulai dari mini grid, isolated grid, island grid, tidak harus nasional, meskipun pengelolanya PLN," kata Rida Rabu (21/11).

Konsep island grid ini yang tengah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan Jerman dalam pilot project di Pulau Kaledupa (Wakatobi) dan Pulau Belitung. Untuk Pulau Kaledupa merepresentasikan daerah dengan pelistrikan selama 12 jam dengan pembangkit utama berupa diesel dan beban puncak kurang dari 10 MW.

Kurang lebih terdapat 122 lokasi semacam Pulau Kaledupa di Indonesia dengan total beban puncak 492 MW, sebagian sudah 24 jam namun banyak juga yang masih 12 jam pelistrikan. Rencanaya akan ada opsi untuk mengintegrasi EBT berupa hybrid PV-diesel-baterai.

Pilot project kedua di Pulau Belitung yang merepresentasikan daerah dengan pelistrikan 24-jam dan beban puncak 10-100 MW. Suplai listrik untuk menerangi pulai ini terdiri dari batubara, gas, diesel.

Integrasi EBT di Belitung nantinya bisa berupa PLTS dan PLTBg dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit. Saat ini terdapat kurang lebih 43 lokasi island grids seperti Pulau Belitong di Indonesia dengan total beban puncak 1.1 GW.

Dari pilot project di dua pulau tersebut Rida berharap ada konsep untuk melakukan pengembangan island grid di pulau-pulau lainnya. Sehingga seluruh wilayah Indonesia bisa mendapatkan pasokan listrik. "Nanti 165 pulau lainnya, mereka menyebut 600 pulau yang sudah seperti itu, bisa dielektrifikasi," katanya.

Nah, untuk merealisasikan rencana menerangi 1.000 pulau di Indonesia, Rida menyebut pemerintah tengah menunggu PLN untuk bisa bekerjasama dengan pihak swasta membangun island grid. Pasalnya, PLN masih takut untuk mencoba konsep island grid ini.

Bukan hanya soal teknologi dan masalah administrasi, tetapi juga rentan masalah kestabilan (Intermittent) pasokan listrik bagi masyarakat. "Hanya untuk yakinkan manager PLN, teknologi tidak masalah, Intermittent tidak masalah begitu ada baterai kan itu salah satunya agar tidak fluktuatif. Tapi karena ada baterai, cost nambah berarti di pass through ke harga, selama harga bisa berkompetisi dengan diesel kenapa tidak, tinggal jawabannya mau atau tidak,"jelas Rida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×