kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia upayakan India dan China investasi teknologi pengolahan teh di Indonesia


Senin, 17 Desember 2018 / 21:24 WIB
Indonesia upayakan India dan China investasi teknologi pengolahan teh di Indonesia
ILUSTRASI. Petani Memetik Daun Teh


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendongkrak produksi dan ekspor teh lokal, Indonesia berupaya untuk menarik minat pasar India dan China untuk berinvestasi ke industri teh di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Indonesian Tea Marketing Association (ITMA) Cathalia Frida Randing usai penandatanganan nota kesepakatan antara Indonesia, China dan India dalam memajukan industri teh di Hotel Aryaduta, Senin (17/12).

“Kita berharap ada investasi dari kedua negara India dan China untuk investasi mesin pengolahan teh di Indonesia, di perkebunan Indonesia untuk menghasilkan teh yang lebih baik untuk kita ekspor ke negara mereka,” kata Cathalia.

Investasi ini diharapkan dapat berupa bentuk mesin manufaktur yang diletakkan di small holder atau pertanian rakyat di bawah naungan label Petani Lestari untuk produksi teh yang sesuai keinginan pasar global.

Menurut Cathalia dengan adanya teknologi yang mampu meningkatkan kualitas teh sesuai dengan pasar global, maka secara tidak langsung pasar bisnis ekspor teh akan terbuka.

Namun demikian Cathalia terus mendorong ekspor teh Indonesia dengan mengekspor finish produk, maka dari itu selain packaging yang menarik, kualitas teh juga diharapkan sebanding.

“Kita ingin kembangkan ekspor teh lebih besar lagi, kita saat ini ekspor bentuk bulk dan dengan investasi asing ini kita akan dorong ekspor dalam bentuk finish produck atau bentuk packing,” ujarnya.

Ia menyayangkan jumlah lahan yang semakin berkurang untuk perkebunan teh. Di tahun 2017 perkebunan teh yang dimiliki Indonesia seluas 140 ha namun di tahun 2018 berkurang menjadi 117 ha.

Ia berharap ke depannya pengurangan lahan tidak terjadi lagi dan dengan investasi dari India dan China mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas teh.

“Nanti small holder akan didampingi oleh petani lestari. Nanti hasil akan kita jaga konsistensi mutu dan untuk penjualan akan di bantu oleh ITMA,” jelasnya.

Selanjutnya, peran ITMA dalam men-support petani rakyat adalah mentransfer keinginan pasar global akan kualitas dan rasa teh, yang selama ini belum optimal.

“Karena kan ada mutu dan ada harga, ITMA melihat dari industri hilirnya dan kita tahu kebutuhan customer itu seperti apa, itu yang akan kita transfer ke petani,” jelasnya.

Selanjutnya untuk pengembangan industri hilir, hal paling penting adalah perputaran yang terjadi dalam ekspor. Hal ini mencakup pendapatan petani dengan harga yang baik dan nilai ekspor yang tinggi.

“Dengan petani dapat harga baik dan ekspor lebih banyak, maka selisih margin bisa untuk perbaiki kebun,” jelasnya.

Dengan standarisasi yang sustainable, ia berharap ke depannya ekspor teh tidak akan sulit menembus pasar Asia dengan melabelkan stempel Lestari yang menandai teh asal Indonesia yang sudah sesuai standar India dan China.

“Kita akan buat sebuah standar yang mana kalau teh sudah punya sustainable quality itu kita sudah enggak dipersulit lagi penjualannya. Makanya dari Indonesia ada cap lestari, kalau dari India ada Trinity dan kalau dari China ada China Global,” ungkapnya.

Solidaridad yang diwakili oleh Managing Director, Shatadru Chattopadhayay selaku fasilitator gabungan yang berfokus pada komoditas berupaya memberikan mata pencaharian yang adil dan menguntungkan serta peluang bisnis, menjamin kondisi kerja dan pendapatan yang layak, dan tidak merusak landscape.

“Jadi bersama-sama kita bekerja sama dengan 30.000 produsen teh dari Indonesia, jadi kami bekerjasama dengan ITMA membuat standar. Dengan demikian harapannya agar petani kita bisa sejahtera, anak mereka bisa sekolah dan bagaimana industri teh Indonesia bisa berkembang,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×