kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indoritel fokus besarkan indomaret di Indonesia


Selasa, 07 Juni 2016 / 12:24 WIB
Indoritel fokus besarkan indomaret di Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tak semua pelaku usaha ingin melenggang ke pasar mancanegara. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk misalnya, belum mau mengembangkan gerai Indomaret ke luar negeri seperti kompetitor utamanya Alfamart.

Indoritel beralasan, potensi pasar dalam negeri masih menjanjikan. "Enggak akan ekspansi ke luar negeri, menurut saya pasar Indonesia masih besar," beber Haliman Kustedjo, Direktur Utama PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Senin (6/6).

Mengingatkan saja, Indoritel yang tercatat dengan kode DNET di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengempit 40% saham PT Indomarco Prismatama, pemilik gerai Indomaret. Indoritel menggelontorkan dana Rp 2,62 triliun pada tahun 2013 untuk memiliki saham itu.

Sepanjang tahun 2016 ini, Indomarco Prismatama menargetkan penambahan 1.600 gerai Indomaret baru. Ribuan gerai tersebut akan melengkapi 12.210 gerai Indomaret per 31 Desember 2015.

Catatan terbaru gerai Indomaret sekarang, ada sebanyak 12.900 gerai. Jadi, Indomarco Prismatama sudah merealisasikan penambahan 690 gerai baru Indomaret.

Mengintip laporan keuangan Indoritel per 31 Maret 2016, Indomarco Prismatama adalah kontributor terbesar laba entitas asosiasi. Kontribusi laba Indomarco Prismatama sebesar Rp 28,32 miliar atau setara dengan 49,29% dari bagian laba entitas asosiasi sebesar Rp 57,46 miliar.

Selain Indomarco Prismatama, Indoritel juga menikmati laba entitas asosiasi dari dua perusahaan lain, yaitu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Fast Food Indonesia Tbk. Indoritel tercatat mendekap masing-masing 31,5% dan 35,84% saham pada Nippon Indosari dan Fast Food Indonesia.

Nippon Indosari, produsen roti merek Sari Roti adalah kontributor laba entitas asosiasi kedua bagi Indoritel. Perusahaan yang tercatat dengan kode ROTI di BEI itu setor laba Rp 27,19 miliar ke Indoritel pada kuartal I-2016.

Kontribusi laba dari Nippon Indosari pada tahun 2016 berpotensi membesar seiring target pertumbuhan mereka. "Perseroan menargetkan penjualan bersih sekitar 20% lebih besar dari realisasi penjualan tahun lalu," ujar Stephen Orlando, Public Relation PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam pesan tertulis kepada KONTAN, Senin (6/6).

Sementara Fast Food Indonesia menjadi kontributor laba entitas terkecil yakni Rp 1,94 miliar. Padahal, penjualan Fast Food Indonesia pada kuartal I-2016 lebih tinggi ketimbang Nippon Indosari. Penjualan Fast Food Indonesia tercatat Rp 1,1 triliun sedangkan penjualan Nippon Indosari Rp 610,98 miliar.

Harjono Wreksoremboko, Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk menjelaskan, bottom line alias laba Fast Food sudah tertekan sejak tahun 2015. "Penurunan laba karena harga bahan-bahan pokok naik," katanya.

Tahun ini, Fast Food Indonesia berencana membuka 40 gerai baru. Perusahaan berkode FAST di BEI itu juga akan membuka 10 gerai KFC Box. Berbekal rencana ekspansi, mereka berharap bisa tumbuh 7%-9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×