kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri game dan esports punya pasar potensial di Indonesia


Rabu, 05 Mei 2021 / 09:37 WIB
Industri game dan esports punya pasar potensial di Indonesia


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejak beberapa tahun lalu, gaming dan esports di global maupun Asia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Indonesia merupakan negara Asia Tenggara yang memiliki pasar game potensial.

Berdasarkan data yang dihimpun Newzoo tahun 2020, Indonesia memperoleh revenue sebesar US$ 1,74 miliar, dan akan mengalami kenaikan hingga 32.7% setiap tahunnya.

VP Kincir dan Co-Founder IESPL, Rangga Danu, mengatakan, esports di Indonesia kian popular, maraknya media mainstream yang menayangkan berita atau seputar turnamen esports memberikan indikasi bahwa esports diterima oleh masyarakat Indonesia.

"Media kami sendiri trafficnya naik 60% selama pandemi, artinya ketertarikan mereka terhadap game bertambah karena momen ini dipergunakan oleh mereka untuk mengakselerasi keahlian bermain game selama di rumah," ujarnya dalams iaran pers.

Baca Juga: Kunci penting investasi daerah ada di harmonisasi kebijakan pusat dan daerah

Ia melanjutkan, perkembangan esports sendiri di Indonesia tentu tak lepas dari peran ekosistem industri ini sendiri baik itu gim developer, player, stakeholder, terutama pemerintah.

Bertambahnya jumlah pengguna internet dan mobile internet menjadi salah satu faktor mengapa industri esports di Indonesia akan terus tumbuh ke depannya. Selain itu, hardware smartphone yang kian mumpuni dan akses internet yang meluas juga menjadi faktor penunjang lainnya.

Berdasarkan data tahun 2020, 68% revenue global mobile esports berasal dari Asia dan Indonesia menjadi peringkat teratas di Asia Tenggara untuk mobile gamers.

Dukungan dari pemerintah seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga turut andil dalam perkembangan gaming dan esports di tanah air. Seperti misalnya. peran Kemenparekraf dalam mengembangkan komunitas-komunitas industri esports untuk mendorong terbentuknya ekosistem yang ideal. 

Namun demikian untuk terus menjaga pertumbuhan game nasional diperlukan peranan multi sektor, mulai dari pemerintah hingga ekosistem penunjang. 

Baca Juga: Pemerintah pusat ingatkan pemda buat peraturan PDRD ramah investasi

BCA sebagai salah satu institusi keuangan yang memiliki banyak regulasi, sudah berpartisipasi ke dalam industri esports sejak tahun 2018. Di mana saat BCA berpartisipasi, programnya berhasil mendapakan lebih dari 10 juta penonton di media sosial.

“Angka ini menunjukkan bahwa industri esports sangat diminati oleh masyarakat Indonesia dan kami memang ingin menjadi institusi yang selalu relevan terhadap kebutuhan masyarakat. Esports menjadi pilihan kami agar terus mendapatkan kepercayaan dari kaum muda. Kami berharap beragama inisiasi yang kami lalukan dapat terus bertumbuh,” tutur Wakil Presiden Direktur BCA, Armand Hartano.

Untuk mengetahui bagaimana perkembangan esports, GDP Venture juga meluncurkan whitepaper. Anda bisa mendapatkan data-data seputar esports dalam report tersebut dengan mengunduh pada link https://bit.ly/2QFqtr4

Selanjutnya: Baru lagi! Kode redeem FF terbaru Mei 2021, klaim sekarang dan dapatkan hadiah!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×