kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri sigaret kretek tangan (SKT) dinilai bisa mengurangi pengangguran


Kamis, 01 Agustus 2019 / 17:40 WIB
Industri sigaret kretek tangan (SKT) dinilai bisa mengurangi pengangguran


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor padat karya seperti pengembangan sigaret kretek tangan (SKT) dinilai menjadi salah satu cara mengurangi pengangguran di Indonesia karena sektor ini menyerap banyak tenaga kerja.

Direktur Persyaratan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Siti Jubaedah mengatakan, angkatan kerja di Indonesia saat ini sebanyak 136,18 juta jiwa. Namun, angkatan kerja tersebut didominasi oleh pendidikan SMP.

Melihat hal itu, dibutuhkan industri berdaya serap tinggi dan tidak menuntut persyaratan keterampilan kompleks. Ia menilai, tidak banyak industri bisa memenuhi kebutuhan seperti itu. Tetapi Industri padat karya seperti sigaret kretek tangan (SKT) menjadi salah satu pilihan untuk memenuhi hal itu.

Baca Juga: Kaji Lagi Penggabungan Produksi Rokok, Pemerintah Ingin Setarakan Golongan Cukai

Dengan demikian, menjadi hal penting untuk menjaga iklim usaha di sektor industri padat karya agar tetap sehat dan bertumbuh. Gangguan pada sektor ini akan mengurangi kemampuan penyerapan tenaga kerja.

“Jika iklim investasi ditingkatkan akan meningkatkan hubungan negara dan industri semakin baik, sehingga pada akhirnya membuka lapangan pekerjaan. Jangan sampai terdapat pengangguran yang bisa mengganggu (kestabilan) masyarakat,” ucap Siti dalam diskusi ekonomi politik di Menteng, Kamis (1/8).

Kepala Subdirektorat Program Pengembangan Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Mogadishu Djati Ertanto mengatakan, Sigaret Kretek Tangan (SKT) merupakan industri pengolahan hasil tembakau yang menyerap tenaga kerja yang besar.

Baca Juga: Pangsa pasar HM Sampoerna (HMSP) turun 1% per kuartal-1 2019, begini komposisinya

Kondisi SKT saat ini mengalami tren penurunan produksi, tercatat pada tahun 2011 produksi SKT mencapai 96,53 miliar batang. Kemudian, produksi tahun 2018 mencapai 65,81 miliar batang.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×