kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin perkuat ketahanan pangan, Bulog akan produksi beras dari jagung hingga sagu


Kamis, 04 Februari 2021 / 06:45 WIB
Ingin perkuat ketahanan pangan, Bulog akan produksi beras dari jagung hingga sagu


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain telah meluncurkan beras dari singkong, Bulog ingin kembali memunculkan alternatif lain dari bahan pokok beras dari padi. Dimana saat pandemi seperti saat ini ketahanan pangan menjadi sektor yang diperhatikan.

"Bulog tidak hanya berpikir bahwa pangan itu hanya beras sehingga kita sudah mulai merintis membangun bagaimana kita membangun sekarang ada mie bukan bahan dasar gandum tapi dari sagu nanti kita buat lagi mie dari singkong nanti lagi dari jagung," tutur Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat diskusi daring Bulog pada Rabu (3/2).

Saat ini Bulog juga sudah mulai membuat beras berbahan dasar jagung. Tak menutup kemungkinan juga, ke depan Bulog akan mengembangkan alternatif lainnya selain beras padi dan beras singkong.

"Kita sudah mulai buat beras dari bahan dasar jagung, nanti beras dari sagu beras dari singkong. Tujuannya apa pertama adalah untuk masalah ketahanan pangan sehingga masyarakat itu yang biasa makan beras juga ada pilihan lain yang bahan dasarnya beras dari padi, jagung, sagu bahkan dari singkong," imbuh dia.

Baca Juga: Ini alasan Bulog tidak masuk dalam holding BUMN pangan

Dengan adanya alternatif bahan dasar beras tersebut Budi Waseso menyebut, mampu mendukung cita-cita swasembada pangan, terutama untuk komoditi beras.

Buwas sapaan akrabnya menambahkan terdapat potensi 5,5 juta hektar lahan sagu yang belum dikelola. Begitupun dengan potensi lahan singkong dan jagung.

"Kita punya lahan yang bisa memproduksi singkong atau tepung singkong kita produksi jagung di mana-mana bahkan di Sulawesi, Sumatra, Ambon, ada di Madura itu produksi jagung banyak," kata Buwas.

Baca Juga: Kementan klaim pasokan bahan pangan aman hingga beberapa bulan ke depan

Namun persoalannya saat ini adalah, kebutuhan akan jagung masih banyak digunakan hanya sebagai pakan ternak. Buwas berharap rencana tersebut dapat terealisasi pada 2021 ini.

"Ini sudah kita lakukan, sehingga ini berjalan proses kita kerjasama dengan swasta. Beberapa teman swasta yang mau bekerja untuk mewujudkan alternatif selain beras dan ketahanan pangan termasuk swasembada pangan, yang tujuan akhir nanti seperti harapan Presiden kita punya kekuatan kedaulatan pangan," tegas Buwas.

Baca Juga: Bulog akan bangun 13 modern rice milling plant (RMP) di daerah sentra produksi padi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×