kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini enam strategi Kemendag kembangkan gula kelapa


Rabu, 31 Agustus 2016 / 11:48 WIB
Ini enam strategi Kemendag kembangkan gula kelapa


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan perhatian serius dalam pengembangan gula kelapa di tanah air. Kemdag ingin agar produktivitas dan kualitas kelapa meningkat menjadi nilai tambah pada peningkatkan produktivitas gula kelapa.

Kepala Pusat Penanganan Isu Strategis Kemendag, Ni Made Ayu Marthini mengatakan pihaknya telah menyusun enam strategis pengembangan gula kelapa bersama Pemerintah Daerah Banyumas yang akan menjadi pilot project pengembangan komoditas gula kelapa di kabupaten tersebut.

“Enam strategi ini merupakan hasil pertemuan dengan Pemda Banyumas, para petani, dan kelompok tani. Inilah sinergi yang dibangun pusat dan daerah. Selanjutnya, Banyumas akan menjadi pilot project komoditas kelapa,” ujar Made, Rabu (31/8).

Made menjelaskan enam strategi pengembangan gula kelapa akan menjadi perhatian bersama. Pertama, perlunya memperpendek rantai pemasaran gula kelapa agar terdapat margin yang lebih tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Kedua, peningkatan kualitas dan kuantitas melalui sistem budidaya yang baik, antara lain dengan menggunakan pupuk organik. Ketiga, peremajaan tanaman kelapa dengan bibit kelapa genjah untuk mengurangi risiko kecelakaan saat mengambil nira. Kelapa genjah adalah tanaman kelapa yang batangnya pendek, usia panen cepat, dan produktivitasnya tinggi.

Keempat, pengoptimalisasian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk mengurangi ketergantungan petani gula kelapa terhadap tengkulak, sesuai fungsinya dalam Permendes Nomor 4 Tahun 2016.

Kelima, perlunya komitmen petani untuk menjaga kualitas gula kelapa, termasuk melalui pengolahan dapur komunal. Terakhir, rencana penetapan Kecamatan Cilongok sebagai pilot project pengembangan gula kelapa melalui program rebranding/packaging produk gula kelapa.

Sementara itu, Bupati Banyumas Ahmad Hussein memberi perhatian dan berkomitmen mengembangkan gula kelapa ini, terutama untuk tujuan ekspor.

“Kami berkomitmen melakukan pengadaan bibit kelapa genjah untuk menjaga kesinambungan penderes nira. Pemkab Banyumas juga akan mengawasi produksi gula kelapa untuk menjaga kualitasnya. Selain itu, akan dibangun tiga dapur komunal di sentra industri dan memberikan bantuan mesin pengolahan gula semut (gula kelapa kristal) untuk membuat produksi lebih efisien,” kata Ahmad.

Ahmad juga mencanangkan perluasan program kelapa organik. Saat ini dari 1,6 juta pohon kelapa penghasil gula kelapa, baru 80.000 saja yang bersertifikat organik. Bupati Banyumas menargetkan 500.000 pohon kelapa memiliki sertifikat organik melalui kerja sama dengan Kemendag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×