kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kelanjutan pembangunan bandara Kediri oleh Gudang Garam (GGRM)


Jumat, 21 Agustus 2020 / 10:22 WIB
Ini kelanjutan pembangunan bandara Kediri oleh Gudang Garam (GGRM)
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020). Proyek strategis nasional tersebut membutuhkan lahan seluas 400 hektar dan ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan mengungkapkan saat ini pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri (Bandara Kediri), Jawa Timur, masih dalam finalisasi penyiapan dokumen dalam proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Nafhan Syahroni, mengemukakan pihaknya juga terus mengawal rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri ini. "Saat ini pembangunan sudah masuk tahap finalisasi penyiapan dokumen proyek KPBU yang direncanakan akan diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Berdasar informasi, Gudang Garam saat ini telah mengupayakan penyediaan lahan 370 hektare untuk lahan bandara tahap satu," kata dia seperti dikutip Kompas.com, Jumat (21/8). 

Pihaknya sengaja datang ke Kabupaten Kediri dalam kegiatan konsultasi publik pembangunan bandar udara. Kementerian Perhubungan juga mempunyai peran serta tugas untuk merajut konektivitas daerah, secara khusus melalui sektor transportasi udara. Untuk itu, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga terus mempercepat tersedianya infrastruktur tanpa terus bertumpu pada APBN. 

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) tambah modal ke Surya Dhoho Investama

Salah satu opsi adalah skema KPBU sebagai instrumen pembiayaan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015 tentang KPBU dalam penyediaan infrastruktur. "Skema tersebut memberikan ruang pengalokasian risiko yang proporsional kepada para pihak terlibat guna menghasilkan bentuk layanan optimal kepada masyarakat," kata Nafhan. 

Pihaknya mengungkapkan berdasarkan estimasi kebutuhan ultimate Bandara Kediri ini membutuhkan lahan 450 hektare. Lahan tersebut tergolong besar, sehingga Bandara Kediri ini diharapkan dapat menjadi satu kesatuan sistem pelayanan bandara di Jatim, khususnya menjadi bandara komplementer Bandara Juanda. 

Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, mengatakan kegiatan konsultasi publik yang digelar antara Kementerian Perhubungan, Pemkab Kediri serta dari Gudang Garam Kediri merupakan kegiatan esensial untuk memenuhi ketentuan implementasi KPBU. Pemerintah pusat tentunya juga ingin mengetahui secara langsung respon dari masyarakat terdampak dari pembangunan bandar udara ini. 

"Kami berharap pembangunan bandar udara yang diprakarsai Gudang Garam ini dapat meningkatkan derajat perekonomian masyarakat Kabupaten Kediri terlebih bagi masyarakat terdampak, kabupaten/ kota sekitar, Provinsi Jawa Timur dan nasional pada umumnya," kata Haryanti. 

Baca Juga: Proyek pembangunan Bandara Kediri milik Gudang Garam dimulai hari ini

Direktur Gudang Garam Susanto Widyatmoko, mengatakan dalam rangka mengembangkan perekonomian di Kediri, perlu dibangun konektivitas transportasi udara. Hal ini untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi melalui koneksitas dan pembukaan pasar agar terhubung dengan rantai pasok industri di tingkat global. "Transportasi udara membantu meningkatkan produktivitas dengan mendorong inovasi dan investasi serta memperbaiki operasi bisnis dan efisiensi. Sektor pariwisata juga akan tumbuh," ungkap Susanto. 

"Dengan layanan transportasi yang nyaman dan cepat akan lebih banyak mendatangkan wisatawan ke Kediri dan sekitarnya. Hal ini sesuai harapan kepala daerah di Kediri dan sekitarnya untuk membuka transportasi udara utamanya di Jatim selatan," imbuh Susanto. 

Bandar udara baru di Kabupaten Kediri direncanakan memiliki desain berkelas internasional. Pembangunan bandara ini direncanakan dalam tiga tahap melalui skema KPBU dengan waktu kerjasama 50 tahun dan dapat diperpanjang. Secara teknis bandar udara ini dapat menampung 1,5 juta orang per tahun di awal pengoperasian dan akan berkembang hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate. 

Baca Juga: Laba Bersih Gudang Garam (GGRM) Kuartal I-2020 Naik Jadi Rp 2,45 Triliun

Bandar Udara Kediri tersebut rencananya juga akan dilengkapi landasan pacu sejauh 3.300 meter sehingga dapat melayani pesawat berbadan lebar kelas 4E. Hal ini juga didukung terminal seluas 80 ribu meter persegi, menara air traffic control, terminal kargo, terminal VIP dan penyimpanan pengisian bahan bakar. Diharapkan nantinya Bandara Kediri ini dapat ditetapkan sebagai bandara embarkasi haji. (Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Kabar Bandara Kendiri yang Mau Dibangun Gudang Garam?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×