kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini rencana MRT setelah tuntaskan tahap I Lebak Bulus – Bundaran HI


Kamis, 04 Oktober 2018 / 20:06 WIB
Ini rencana MRT setelah tuntaskan tahap I Lebak Bulus – Bundaran HI
ILUSTRASI. Terowongan MRT Jakarta di Stasiun Dukuh Atas


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MRT Jakarta menargetkan pada Maret 2019 nanti, Mass Rapid Transit (MRT) bakal memulai beroperasi. Adapun di Februari, MRT dijadwalkan mulai melakukan uji coba.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Agung Wicaksono menjelaskan, setelah MRT tahap I rute Lebak Bulus – Bundaran HI, bakal ada rencana proyek selanjutnya. “Yang terdekat adalah MRT fase II, Bundaran HI – Kampung Bandan,” katanya pada Kamis (4/10).

Adapun dana yang dibutuhkan dalam estimasi diperkirakan sebesar Rp 22,5 triliun. Sumber pendanaan bakal berasal dari Japan Internationa Cooperation Agency (JICA). Pendanaan itu sama dengan pendanaan MRT fase pertama yang memakan biaya sebesar Rp 16 triliun dengan panjang jalur 16,8 kilometer.

Agung mengatakan, untuk fase II panjang jalur MRT adalah 8,5 kilometer. Agung menjelaskan, fase II memakan biaya lebih mahal karena rencananya, pembangunan bakal dilakukan di bawah tanah. Untuk fase I disebut lebih murah karena ada pembangunan beberapa titik dilakukan secara elevated (ke atas).

Setelah itu, MRT juga berencana mengerjakan jalur MRT dari wilayah Cikarang sampai Balaraja yang membelah Jakarta dari Timur ke Barat. “Sedang dalam proses studi di Dirjen Perkeretaapian (Kemhub),” jelas Agung.

Tak hanya itu, MRT juga diminta melakukan perpanjangan rute dari Lebak Bulus menuju wilayah Tangerang Selatan. Hal itu mengikuti permintaan pemerintah kota Tangerang Selatan.

Saat ini, untuk wilayah Tangerang Selatan, MRT masih melakukan feasibility studies. “Nanti proyek ini tidak harus dikerjakan MRT Jakarta. Nanti skemanya kerjasama pemerintah dan badan usaha. Public private partnership,” jelas Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×