Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum naiknya harga batubara menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan tambang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) merupakan salah satu perusahaan tambang yang memanfaatkan peluang momentum naiknya harga batubara. Seiring naiknya harga batubara, PT Mitrabara Adiperdana melakukan pembenahan internal dalam pengelolaan bisnis tambang.
Presiden Direktur PT Mitrabara Adiperdana Tbk Widada mengatakan ada tiga strategi kunci yang dilakukan perusahaannya untuk meningkatkan kinerja MBAP selain karena tren harga batubara yang meningkat.
Pertama, menjaga kualitas serta mengedepankan kepuasan pelanggan, serta menjamin pengiriman yang tepat waktu kepada pelanggan. Kedua, sistem operasi perusahaan yang handal. “Jadi sistem operasional kita harus handal, dengan didukung vendor-vendor kita yang handal,” kata Widada kepada Kontan.co.id Senin (21/5).
Mengenai harga, kata Widada, pihaknya mengikuti pasar. Tapi yang terpenting untuk MBAP adalah menekan biaya operasional. Ketiga,memastikan MBAP dapat memenuhi komitmen pada seluruh pelanggan.
Nah, tiga strategi itu menjadi kunci meningkatnya kinerja perusahaan.
Saat ini MBAP juga fokus pada akuisisi tambang. Pada Desember 2017 silam MBAP akuisisi PT Duta Bara Utama sebesar 13,33%. Rencananya, pada tahun ini MBAP akan menambah nilai akusisi minimum menjadi 26%. “Sekarang kami lagi membuka mata, buka telinga untuk rencana akuisisi selanjutnya, ada yang saat ini kami incar Akan tetapi belum pasti,” kata Widada.
Selain akuisisi PT Duta Bara Utama, MBAP juga memiki dua anak usaha di bidang energi, yaitu PT Cipta Tenaga Surya dan PT Mitra Malinau Energi. Saat ini MBAP tengah mendiskusikan dengan PLN Kalimantan Timur guna mengajukan proposal mengenai rencana pembangunan pembangkit istrik tenaga surya. Kendati demikian, Widada mengatakan yang menjadi fokus utama MBAP tetap perusahaan tambang.
Sedangkan untuk penjualan MBAP masih didominasi oleh penjualan ekspor, seperti Sri Lanka, India, China, Korea, Jepang, Taiwan, Filipina, China, dan Selandia Baru. Pada 2017, perusahaan ini juga berhasil meningkatkan kapasitas produski batubara mencapai empat juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
