kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi ke startup Indonesia tembus US$ 3 miliar


Selasa, 19 September 2017 / 17:19 WIB
Investasi ke startup Indonesia tembus US$ 3 miliar


Reporter: Dessy Rosalina, Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Sebuah penelitian baru dari Google dan AT Kearney menunjukkan kepercayaan investor yang meningkat terhadap pasar startup Indonesia.

Buktinya, investasi terhadap perusahaan-perusahaan startup tumbuh 68 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Yaitu dari angka US$ 1,4 miliar pada 2016 melesat menjadi US$ 3 miliar per Agustus 2017.

Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia mengatakan bahwa momentum investasi startup telah naik dua kali lipat dari 2016.

“Google sangat percaya terhadap potensi ekonomi digital Indonesia dan laporan ini jelas menunjukkan bahwa banyak investor lokal maupun luar memiliki antusias yang sama," kata Tony Keusgen, Managing Director, Google Indonesia dalam keterangan pers, Selasa (19/9).

Riset “Indonesia Venture Capital Outlook 2017” yang dilakukan dari Mei hingga Agustus 2017 ini menunjukkan bahwa lanskap startup di Indonesia masih berada di tahap awal, tetapi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Utamanya pada kategori e-commerce dan transportasi.

Para investor modal ventura tetap sangat percaya terhadap peluang investasi Indonesia, menilik dari kemajuan ekonomi negara, jumlah kelas menengah yang meningkat, serta begitu banyaknya jumlah populasi anak muda yang sangat melek teknologi.

Sektor financial technology (fintech) dan kesehatan muncul sebagai kategori teratas untuk investasi masa depan. Alessandro Gazzini, Partner, AT Kearney menyatakan pihaknya terkejut melihat antusias para venture capital (VC) dan betapa mereka sangat yakin terhadap peluang yang dimiliki Indonesia.

"Potensi pasar ini untuk meningkat sangatlah bagus, begitupun dengan kebutuhan terhadap para developer. Tapi bukan perubahan yang bertahap yang kita butuhkan, melainkan harus ada sokongan yang sangat kuat untuk menghadirkan talenta-talenta ini agar pihak startup dapat memenuhi permintaan pasar," ujar Alessandro.

Menurut penelitian yang pertama kalinya diadakan di Indonesia ini, nilai investasi global terus melonjak dalam 5 tahun terakhir, eskipun aliran kesepakatan telah stabil dan mencapai tahap akhir (seri C ke atas).

Meskipun Amerika Serikat hingga kini masih merupakan pusat startup dunia, investasi di Asia tumbuh dengan sangat pesat. Terutama di China, India dan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×