Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (persero) atau IPC melakukan perombakan dan perbaikan layanan di pelabuhan-pelabuhan miliknya, salah satunya yang terpadat yakni Tanjung Priok. Asal tahu saja, Pelabuhan Tanjung Priok saat ini bertengger di posisi 22 dunia dari tahun sebelumnya posisi 27.
Elvyn G Masassya, Direktur Utama IPC menyebut IPC menjadi korporasi yang menjalankan tata kelola yang baik sehingga indikator good corporate governance naik dari 83,21 di tahun 2015 menjadi 98,3 di tahun 2018 lalu. Selain itu beberapa layanan lain juga diekmbangkan untuk melayani pengguna jasa dengan lebih baik.
Baca Juga: Di usia 27 tahun IPC, Dirut: Tahun depan kami jadi pengelola pelabuhan kelas dunia
“Digitalisasi berjalan dengan baik, kami bangun pelabuhan baru dan kami meneruskan (pembangunan) terminal Kalibaru, menjadikan Tanjung Pirok sebagai transhipment. Kami juga menurunkan dwelling time menjadi 3 hari dari sebelumnya 1 minggu,” ujarnya pada acara Gala Dinner 27 Tahun IPC di Jakarta, Jumat (6/12)
Diluar itu, pihaknya juga melakukan kerjasama dan bench marking dengan berbagai pelabuhan-pelabuhan besar di dunia. Salah satunya dengan kolaborasi dan kemitraan memperkuat konektivitas global di sektor maritim dengan bentuk sharing pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan transformasi digital.
“Kami ada kerjasama dengan lebih dari 10 pelabuhan-pelabuhan besar di dunia. Ini menunjukkan IPC menuju pelabuhan kelas dunia, dan tahun 2018 Alhamdulillah peringkat Tanjung Priok naik dari 27 hingga saat ini peringkat 22,” lanjutnya.
Baca Juga: Kemenhub pastikan kapal di Indonesia bagian timur tersedia jelang nataru
Pada awal pekan ini juga pihaknya menjadi tuan rumah untuk Chainport Academy 2019 yang dihadiri oleh manajemen dari Pelabuhan Hamburg, Los Angeles, Rotterdam, Barcelona, Montreal, Busan, dan Yokohama. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan International Association of Ports & Harbours (IAPH).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
