kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JBIC tertarik investasi proyek smelter Indonesia, Antam: Patut dijajaki


Kamis, 05 Desember 2019 / 19:34 WIB
JBIC tertarik investasi proyek smelter Indonesia, Antam: Patut dijajaki
ILUSTRASI. Inalum bersiap tambah kapasitas produksi alumunium di Kalimantan Utara


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Awal pekan ini pihak Japan Bank for International Corporation (JBIC) menyampaikan minatnya untuk berinvestasi pada sektor hilirisasi pertambangan di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Arie Prabowo Ariotedjo mengungkapkan setiap peluang patut untuk dijajaki.

Baca Juga: Well Harvest Winning kembangkan nilai tambah hilirisasi industri mineral

"Selama bisa hasilkan kerjasama yang menguntungkan terutama untuk kesejahteraan bangsa dan negara," terang Arie kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Arie melanjutkan, pihaknya saat ini tetap berfokus pada rencana kerja yang ada untuk pembangunan smelter.

Ia mengungkapkan, proyek blast furnace Nickel Pig Iron (NPI) di Halmahera Timur sudah dimulai. Proyek NPI blast furnace memiliki total kapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI (TNPI) atau setara 30.000 ton nikel (TNi) yang terdiri dari delapan line.

Sementara itu, proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) akan memasuki proses ground breaking pada bulan ini.

Nantinya konstruksi proyek SGAR tahap pertama ini bakal memiliki kapasitas produksi sebanyak 1 juta ton per tahun serta dibangun di atas lahan seluas 288 hektare. "Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur sudah 97,5%," kata Arie.

Baca Juga: Tahun depan, Aneka Tambang (ANTM) fokus pada penyelesaian proyek hilir

Selain tiga proyek di atas, Arie menuturkan ada proyek baru yang kini dalam tahapan Head of Agreement. Pihaknya berharap di penghujung tahun ini tahapan ini dapat berlanjut ke level Join Venture Agreement (JVA).

Proyek di Pulau Gag, Papua, ANTM menggandeng Shandong Xinhai untuk NPI & stainless steel dengan investasi sekitar US$ 1,2 miliar.

"Sementara dengan Huayou Cobalt Company Ltd untuk bahan baterai masih perlu waktu untuk melihat skema bisnis dan kelayakannya," tandas Arie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×