kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jonan targetkan rasio elektrifikasi NTT capai 90%


Senin, 25 Maret 2019 / 06:59 WIB
Jonan targetkan rasio elektrifikasi NTT capai 90%


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan baru saja meresmikan beberapa pembangunan infrastruktur sektor ESDM di Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun Anggaran 2018 pada Sabtu (23/3).

Proyek tersebut adalah Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS), Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan Sumur Bor Air Tanah.

"Arahan Bapak Presiden bahwa APBN yang notabene uang rakyat harus dikembalikan kepada rakyat. Kedua, Pembangunan harus berkeadilan sosial. Saya datang ke sini (NTT) karena daerah ini butuh mendapatkan perhatian yang lebih baik," kata Jonan dalam siaran pers pada Sabtu (23/3).

Jonan menjelaskan bahwa rendahnya rasio elektrifikasi di NTT menggerakkan hati Jonan untuk datang langsung melihat kondisi NTT.

"Provinsi NTT untuk Rasio Elektrifikasi paling rendah (62%), saya memerintahkan PLN akan mati-matian untuk memenuhi 9%," tegas Jonan.

Pada tahun 2018, sebanyak 1.034 titik PJU-TS terpasang di Kota Kupang (175 titik) dan Kab. Belu (425 titik). Rencananya, NTT juga akan mendapatkan tambahan PJU-TS 2.000 titik pada tahun 2019.

"Ini 10% dari rencana nasional di 2019 sekitar 21.839 titik. Pentingnya supaya jalan-jalan umum lebih terang dan tagihan listriknya lebih hemat," kata Jonan.

Sementara untuk pembangunan LTSHE, Provinsi NTT merupakan salah satu wilayah yang mendapat alokasi pemasangan LTSHE sebanyak 4.284 unit yang tersebar pada sembilan Kabupaten, yaitu Ende (89 unit), Flores Timur (555), Lembata (231), Alor (274), Sumba Timur (1.488), Sumba Tengah (532), Timor Tengah Selatan (766), Timor Tengah Utara (115), dan Belu (234).

Selain itu, pemerintah juga pembangunan sumur bor air tanah, pada tahun 2018 telah dibangun sebanyak 11 unit yang tersebar di lima kabupaten NTT, dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 581.000 m3/tahun yang mampu melayani sebanyak 25,6 ribu jiwa penduduk.

"Air bersih ini penting sekali. Kalau tidak ada lampu bisa pakai lilin untuk penerangan. Tapi, kalau tidak ada air bersih, pakai apa? Apalagi banyak daerah NTT sulit air," kata Jonan.

Rincian daerah yang mendapatkan layanan air bersih dengan anggaran mencapai Rp 3,2 Miliar dengan kedalaman antara 57-165 dan pompa selam 3 PK.

Selanjutnya, pada tahun 2019, NTT akan mendapatkan tambahan sebanyak 50 unit yang mampu melayani 150 ribu hingga 200 ribu jiwa warga. "Pembangunan tersebut supaya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT," kata Jonan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×