kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM akui dana eksplorasi migas masih tergolong minim


Minggu, 13 September 2020 / 15:44 WIB
Kementerian ESDM akui dana eksplorasi migas masih tergolong minim
ILUSTRASI. Anggaran untuk pelaksanaan eksplorasi minyak dan gas bumi terbatas dan tergolong kecil.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui, anggaran untuk pelaksanaan eksplorasi minyak dan gas bumi terbatas dan tergolong kecil.

Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial menuturkan, dalam lima tahun terakhir, untuk pertama kalinya ada anggaran untuk eksplorasi migas yang disiapkan.

"Secara garis besar karena keterbatasan APBN, baru kali ini dianggarkan di Badan Geologi ada anggaran data informasi dan survei seismik migas sevesar Rp 104 miliar," ujar Ego dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (10/9) lalu.

Ego tak menampik jumlah anggaran ini terbilang kecil untuk kegiatan eksplorasi. Padahal kegiatan eksplorasi dinilai penting untuk dilakukan.

Baca Juga: Pertamina mulai melakukan transisi dokumen kontrak mitra di Blok Rokan

Terlebih lagi, Kementerian ESDM telah memastikan tidak akan melaksanakan lelang wilayah kerja migas pada tahun ini.

Soal anggaran eksplorasi ini menjadi sorotan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Maman Abdurrahman yang menilai belum ada alokasi anggaran yang signifikan untuk kegiatan eksplorasi.

"Hampir sulit menaikkan produksi kalau eksplorasi gak jalan. Sampai kapanpun kita akan bermimpi," tutur Maman.

Ia melanjutkan, saat ini produksi migas ditopang dari Blok Rokan dan Blok Cepu. Adapun, Blok Cepu yang produksinya di kisaran 200.000 barel per hari merupakan hasil eksplorasi 10 tahun hingga 15 tahun lalu.

Ia menilai, jika nantinya produksi Blok Cepu mengalami penurunan maka angka produksi nasional bisa anjlok sewaktu-waktu.

"Produksi kita turun dari 740 MBOPD ke 704 MBOPD, asumsi saya tahun depan turun lagi. Lalu turun lagi tahun depannya. Kalau Cepu decline bisa anjlok ke 500 MBOPD," tegas Maman.

Ego menambahkan, selain alokasi anggaran melalui Badan Geologi, pihaknya juga menyiapkan dana melalui komitmen kerja pasti yang diperoleh lewat skema gross split.

"Ada anggaran Rp 5 triliun yang tersedia untuk lima tahun kedepan. Kita dorong KKKS untuk lakukan eksplorasi di luar WK atau di area terbuka," ujar Ego.

Disisi lain, Ego memastikan upaya menggandeng lembaga geosains dunia untuk eksplorasi juga jadi pertimbangan pemerintah.

Mesir yang melakukan langkah serupa berhasil menemukan cadangan migas 3 triliun cubic feet (tcf) hanya dari satu lapangan migas.

Selanjutnya: SKK Migas: BP Berau bakal tambah personel untuk garap proyek Tangguh Train 3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×