kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM siapkan posko nasional untuk antisipasi lonjakan permintaan BBM


Senin, 13 Mei 2019 / 17:50 WIB
Kementerian ESDM siapkan posko nasional untuk antisipasi lonjakan permintaan BBM


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan posko nasional untuk mengantisipasi lonjakanpermintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat memasuki libur Lebaran 2019 mendatang. 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, selain posko nasional, ada pula posko nasional di sektor ESDM yang berlokasi di BPH Migas yang disiapkan. 

Ia menjelaskan, posko nasional ESDM mulai bertugas sejak H-15 hingga H+15 untuk memastikan ketersediaan BBM, Bahan Bakar Gas (BBG), Liquid Petroleum Gas (LPG), listrik dan antisipasi bencana geologi. 

Berdasarkan data per 10 Mei 2019, ketersediaan bahan bakar minyak oleh Pertamina meliputi sembilan jenis produk dengan rerata persediaan di atas 20 hari. Premium tersedia untuk 21 hari, pertamax tersedia 22 hari, pertamax turbo 58 hari, dexlite untuk 27 hari dan avtur 45 hari.

Djoko memastikan kelangkaan tidak akan terjadi sebab masih ada ketersediaan pasokan dari sejumlah perusahaan penyedia. Data PT AKR Corporindo Tbk per 10 Mei 2019 dengan produk Akrasol (34 hari) dan Akra 92 (103 hari), PT Total Oil Indonesia per 23 April 2019 dengan produk Performance 52 (40 hari), Shell dengan produk Super 92 (33 hari).

Selain itu, masih ada sejumlah perusahaan yakni Vpower 95 (30 hari), Reguler 90 (127 hari), biodiesel (32 hari), Exxon Lubricant Indonesia dengan produk Ron 92 (765 hari), Vivo Energi Indonesia per 25 April memeiliki ketersediaan Ron89 (1004 hari), Ron90 (2938 hari), Ron92 (10 hari) dan Ron95 Turbo (616 hari).

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan,ketersediaan LPG menurut data Pertamina per 10 Mei 2019 mencukupi untuk 17 hari. "Namun ada permintaan dari Pak Menteri untuk ditambah menjadi 20 hari dari pasokan normal," jelas Djoko, Senin (13/5).

Lebih jauh Djoko menyebut proyeksi konsumsi energi selama libur Lebaran. Secara umum konsumsi harian bensin diproyeksikan naik sebesar 15,78%. Konsumsi harian normal sebesar 92,56 ribu kiloliter (kl) dan kemungkinan naik menjadi 107,160kl.

Konsumsi Premium diproyeksikan naik 10,1% dari konsumsi harian normal sebesar 31,870 kl dan konsumsi Pertalite diproyeksikan naik sebesar 16%. Konsumsi normal harian sebesar 49.000 kl dan dapat naik hingga 57,900 kl.

Kenaikan signifikan diperkirakan terjadi pada konsumsi Pertamax sebesar 32,5% atau sebesar 13,500 kl. Adapun konsumsi harian normal sebesar 10,200 kl. Pertamax Turbo juga diperkirakan naik sebesar 13,2% dari konsumsi harian normal.

Sementara itu penurunan diperkirakan terjadi pada solar sebesar 10,45%. Konsumsi harian normal sebesar 38,8 ribu kl dan diprediksi turun hingga 34,500 kl. "Ada larangan melintas sejumlah ruas jalan bagi kendaraan angkutan barang pada 31 Mei hingga 10 Juni," jelas Djoko. Hal ini menyebabkan konsumsi solar diprediksikan turun.

Sementara itu LPG diproyeksikan mengalami peningkatan hingga 27,6 ribu metrik ton (MT) atau naik sebesar 15% dari konsumsi harian normal sebesar 24 ribu MT.
Sekalipun Posko berlangsung mulai H-15 namun Djoko menyebut pengecekan di sejumlah lokasi telah dilakukan oleh kementerian ESDM sejak 12 Mei 2019.

Terkait proyeksi konsumsi listrik, Rida menyebut kemungkinan terjadi penurunan sebesar 5% atau setara 5 GigaWatt (GW). "Akan banyak pusat pertokoan dan industri yang tutup," pungkas Rida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×