kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM uji coba distribusi B30 di 8 titik, pasokan FAME ditambah 72.000 KL


Senin, 18 November 2019 / 18:17 WIB
Kementerian ESDM uji coba distribusi B30 di 8 titik, pasokan FAME ditambah 72.000 KL


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah melakukan uji coba penggunaan B30 (campuran 30% biodiesel pada minyak solar) pada kendaraan bermesin diesel, pemerintah akan segera melakukan uji coba pendistribusian bahan bakar B30 untuk melihat kualitas bahan baku dan kesiapan jalur pendistribusian.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, uji coba pendistribusian B30 akan dilakukan bertahap. Untuk memastikan uji coba ini berjalan lancar, Kementerian ESDM pun telah menyiapkan alokasi tambahan unsur minyak nabati atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME), sehingga badan usaha pencampur bisa melakukan persiapan dan penyediaan B30.

Baca Juga: Laju Kenaikan Harga CPO Terhenti, Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan

"Sudah (disiapkan alokasi tambahan), ini kita mau mulai," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Senin (18/11)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan, uji coba distribusi tersebut akan dilakukan pada medium penyaluran pipa, truk dan juga kapal. Uji distribusi ini akan dilakukan pada akhir November dan uji coba secara intensif akan dikerjakan pada bulan Desember mendatang.

"Pokoknya kita mau secepatnya, truk di November, kapal di Desember. Paling banyak di Desember," ujarnya.

Feby menyebut, dalam uji distribusi ini, pihaknya juga akan menguji kadar kenaikan air agar bisa bertahan pada kadar yang ideal sesuai dengan spesifikasi biodiesel. "Kita concern juga pada kenaikan air, dengan truk berapa, pipa dan kapal berapa. Kalau pengalaman selama ini pakai kapal kadar airnya terlalu tinggi saat pengiriman dan pembongkarang," jelas Feby.

Sebelumnya, Kontan.co.id memberitakan bahwa Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi meminta agar pihak produsen dan distribusi B30 memperhatikan standar kualitas yang sesuai dengan kendaraan di Indonesia.

Baca Juga: Pertamina siap genjot BBN ramah lingkungan

Gaikindo meminta supaya produsen biodisel seperti Pertamina lebih memperhatikan lagi standar kadar air untuk bahan bakar tersebut. Yohanes bilang, kadar air untuk B30 idealnya maksimal di level 200 mg/kg.

Kadar air yang terlalu tinggi dapat berdampak negatif bagi performa mesin kendaraan, khususnya mobil kecil bertenaga diesel. Masalah yang timbul dari tingginya kadar air antara lain kemunculan guratan-guratan pada injection sampai korosi pada mesin kendaraan.

Yohanes melanjutkan, perubahan standar kadar air pada bahan bakar B30 juga dapat memaksa produsen untuk merombak mesin kendaraannya. Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya biaya produksi yang diemban tiap produsen.


Tag


TERBARU

[X]
×