kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan rusus sebanyak 3.230 unit di Papua


Senin, 14 Januari 2019 / 12:01 WIB
Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan rusus sebanyak 3.230 unit di Papua


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan infrastruktur tak hanya berpusat di Pulau Jawa dan kota-kota besar saja namun juga di kawasan perbatasan, pulau terdepan dan terpencil.

Secara nasional pembangunan rumah khusus (rusus) oleh Kementerian PUPR periode 2015-2018 sebanyak 22.358 unit. Tahun 2019, pembangunan rusus ditargetkan sebanyak 3.230 unit.

Salah satunya penyediaan hunian yang layak sebagai infrastruktur dasar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di kawasan perbatasan dan pulau terpencil di Provinsi Papua melalui program Rumah Khusus (Rusus) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Selain untuk MBR, pembangunan Rusus di Papua juga diperuntukkan bagi pemuka agama/adat, masyarakat yang terimbas konflik, petugas, tenaga pendidikan dan kesehatan yang bertugas di daerah perbatasan dan ex anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka),” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers, Senin (14/1).

Frans Wally (48) Kepala Suku di Kampung Kehira, Kabupaten Jayapura menceritakan sebelum ada program Rusus, satu rumah dihuni oleh bapak ibu, anak hingga cucu. Dengan dibangunnya Rusus, anak yang sudah menikah harus pindah tidak lagi tinggal bersama orang tua.

“Secara ekonomi kami tidak bisa bangun rumah seperti ini. Tapi dengan adanya perhatian Pemerintah dari Pusat sampai Daerah, mereka juga punya hati untuk rakyat, akhirnya kami bisa punya rumah seperti ini,” kata Frans.

Rusus yang ditempati Frans adalah satu dari 50 Rusus yang dibangun di Kampung Kehiran I, Kabupaten Jayapura tahun 2016.

Pembangunan Rusus juga menyentuh Kampung Ariepi, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Sebanyak 25 unit Rusus dibangun di daerah tersebut tahun 2017 dan sudah dihuni.

Kris Nussy mantan Panglima TPN- OPM Yapen Timur yang telah mendeklarasikan integrasi pada 17 Agustus 2017, mengatakan sebelumnya satu rumah dihuni oleh 2-3 keluarga sehingga sangat sempit.

“Saya sangat berterima kasih. Kalau boleh jangan pembangunan ini sampai putus," jelasnya.

Tahun 2018, pembangunan Rusus yang diperuntukkan masyarakat terpencil dan eks OPM di Yapen Timur dan Yapen Barat sebanyak total 24 unit.

Rusus yang dibangun Kementerian PUPR pada umumnya merupakan rumah tipe 36 yang telah dilengkapi meubel dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×