kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan berupaya tingkatkan produktivitas pertanian di lahan rawa


Rabu, 24 April 2019 / 19:49 WIB
Kemtan berupaya tingkatkan produktivitas pertanian di lahan rawa


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah berupaya mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI). Program tahun ini difokuskan kepada tiga provinsi yaitu Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan yang ditargetkan keseluruhan mencapai 400.000 hektare pada 2019.

Tahun lalu, Kemtan menargetkan keseluruhan program Serasi menjangkau 500.000 hektare di seluruh Indonesia. Namun setelah proses validasi, Kemtan menetapkan target menjadi 400.000 hektare pada 2019.

"Target 400.000 hektare tahun ini setelah melalui proses validasi CPCL (Calon Petani Calon Lokasi). Fokus kami memang tiga provinsi dulu," kata Sarwo Edhi Dirjen Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), dalam Diskusi Forum Wartawan Pertanian bertemakan "Program Serasi Meningkatkan Produktivitas" di Gedung PIA Kementerian Pertanian RI, Rabu (24/4).

Ditjen PSP Kemtan menyiapkan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk implementasi program Serasi. Nilai sebesar ini berasal dari perhitungan Rp 4,3 juta per hektare yang dipakai untuk perbaikan jaringan tersier. S

arwo Edhi juga menuturkan program Serasi telah menunjukkan hasil yang baik di lapangan antara lain produktivitas pertanian naik menjadi 6,5 ton GKP per ha di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dari sebelumnya berjumlah 3 ton GKP per hektare.

Untuk memperkuat program Serasi, Ditjen Tanaman Pangan juga menyediakan Rp 1,2 triliun untuk kebutuhan sarana produksi pertanian dan pembinaan. Dana ini akan dipakai dalam rangka penyediaan benih, dolomit, dan pupuk hayati. Estimasi biaya untuk saprodi rata-rata Rp 2,01 juta per hektare.

Bambang Pamuji, Sesditjen Tanaman Pangan menambahkan bahwa pihaknya menyediakan bantuan saprodi bagi petani peserta program Serasi. Bantuan ini berupa benih, herbisida, pupuk hayati, dan dolomit.

Perhitungannya adalah bantuan benih dialokasikan 80 kilogram per hektare,  dolomit 1.000 kilogram per hektare, herbisida 3 liter per hektare, dan pupuk hayati 25 kilogram per hektare.

Saat ini, PT Polowijo Gosari paling siap untul memenuhi kebutuhan dolomit di Indonesia serta mendukung kebutuhan dolomit bagi program Serasi. Potensi tambang dolomit yang dimiliki Polowijo sebesar 300 juta ton. Dengan produksi dolomit setahun  berjumlah 1 juta ton. Produk andalan perusahaan untuk perkebunan sawit adalah Dolomit Premium 100.

Dedi Nursyamsi, Akademisi, optimistis bahwa program ini dapat berjalan baik dibandingkan program gambut sejuta hektar. Karena lahan rawa ini aman dari aspek lingkungan dan bahaya kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×