kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketepatan waktu terbang penerbangan domestik turun 2,5% di 2017


Kamis, 01 Februari 2018 / 17:13 WIB
Ketepatan waktu terbang penerbangan domestik turun 2,5% di 2017
ILUSTRASI. Pesawat NAM AIR di bandara Banyuwangi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat ketepatan waktu operasional (on time performance/ OTP) penerbangan domestik maskapai nasional sepanjang tahun 2017 hanya mencapai 80,14%. Ini mengalami penurunan sekitar 2,5% dibanding tahun 2016 yang mencapai 82,67%

Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melaporkan, jumlah penerbangan rute domestik maskapai nasional pada periode Januari hingga Desember tahun 2017 berjumlah 828.608 penerbangan. Jumlah tersebut meningkat 8,5% dibanding tahun 2016 yang berjumlah 763.522 penerbangan.

Dengan begitu, penerbangan yang tepat waktu untuk penerbangan domestik sepanjang tahun lalu mencapai 664.024 penerbangan. Selain itu, tercatat keterlambatan penerbangan (delay) tahun 2017 yang sebanyak 159.153 penerbangan atau 19,21%, dan pembatalan (cancel) penerbangan mencapai 5.432 penerbangan atau 0,66% dari total penerbangan domestik.

Penyebab delay dan cancel pada tahun lalu masih didominasi oleh faktor non teknis operasional (terkait dengan maskapai penerbangan) yaitu 9,67% atau 80.094 penerbangan. Disusul oleh faktor teknis operasional (terkait dengan bandar udara) sebesar 6,43% atau 53.250 penerbangan, faktor lain 1,68% atau 13.931 penerbangan dan faktor cuaca 1,43%.

Dari maskapai tersebut, ada lima maskapai berjadwal nasional yang mencatatkan OTP secara rata-rata cukup baik yakni mencapai 85% pada tahun 2017. Salah satunya yakni NAM Air berhasil mencatatkan OTP 92,62% dengan jumlah penerbangan tepat waktu sebanyak 29.832 penerbangan.

Sementara empat lain adalah Batik Air dengan OTP mencapai 88,66 %, Garuda Indonesia mencapai 88,53 %, Sriwijaya Air 88,69 % dan Citilink 88,33 %. 

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menyatakan, dengan tingkat ketepatan waktu terbang yang cukup bagus tersebut maka tingkat pelayanan maskapai kepada penumpang juga ikut meningkat.

.Agus menambahkan, masalah ketepatan waktu penerbangan memang bukan hanya domain maskapai saja. "Ada pihak lain yang berperan seperti cuaca, kelaikan teknis, bandar udara, pengelola navigasi, groundhandling dan bahkan penumpang pesawat," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (1/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×