kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kimia Farma Tbk (KAEF) pertajam lini ekspor dan akuisisi


Rabu, 28 Agustus 2019 / 20:03 WIB
Kimia Farma Tbk (KAEF) pertajam lini ekspor dan akuisisi
ILUSTRASI. PT Kimia Farma Tbk KAEF


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana meluaskan ekspor ke benua Afrika sebagai strategi bisnis di sisa semester II 2019.

Honesti Basyir, CEO Kimia Farma mengaku kontribusi ekspor belum terlalu signifikan, yakni hanya berjumlah sekitar 3% dari keseluruhan pendapatan. Namun demikian, pihaknya ingin memodernisasi kualitas produk dan fasilitas sembari menjemput bola sebagai usaha memperluas pasar.

"Kalau produk dan fasilitas kita bagus, maka kita akan makin confident bersaing dan memperbesar ekspor. Kami juga mempunyai kerja sama baru dengan Nigeria, saat ini sedang dalam pembicaraan," terang Honesti Basyir kepada Kontan.co.id dalam gelaran Asia IoT Business Platform di The Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

Baca Juga: Kimia Farma dan Pertamina diganjar penghargaan Enterprise Innovation Award 2019

Dirinya melanjutkan, kerja sama yang akan terbentuk adalah melempar produk-produk lebih banyak ke Nigeria. Pembicaraan lebih jauh, lanjutnya, akan berlangsung di Bali mendatang dalam acara dialog antar negara Indonesia - Afrika.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, Kimia Farma juga giat melempar produk kosmetik ke Arab Saudi. Arab Saudi menjadi kontributor pendapatan ekspor terbesar ketiga untuk KAEF, di bawah Nigeria dan Yaman.

"Kami tidak memiliki anggaran khusus untuk berekspansi ekspor, ini bagian dari investasi tahunan. Ini cara kami memaksimalkan produk yang dipunya," imbuhnya.

Baca Juga: Phapros (PEHA): Antimo siap sasar generasi milenial

KAEF sendiri tahun ini menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp4,2 triliun. Sebesar Rp 2,7 triliun akan digunakan untuk organik sementara sisanya, Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk pengembangan secara anorganik.

Sementara dari dalam negeri, saat ini KAEF sudah memiliki 1.300 jaringan apotek, 600 klinik, dan 60 laboratorium. Honesti berkata, pihaknya memiliki rencana mengakuisisi rumah sakit di masa depan.

"Kami terus akan akuisisi, minimal satu tiap semester. Nah, karena kami belum mempunyai rumah sakit, kami melihat-lihat potensi mengakuisisi rumah sakit," katanya.

Baca Juga: Begini tanggapan Kimia Farma soal fasilitas percepatan pencairan restitusi pajak

Honesti berkata, performa KAEF sepanjang semester I masih cukup bagus. Penjualan tumbuh 23% walau belum mencapai target tumbuh 25%. Pihaknya melakukan banyak investasi dalam dua tahun terakhir, maka pihaknya memerlukan pula biaya tambahan melalui rights issue.

"Laporan keuangan kami masih diaudit, karena akan melakukan rights issue. Walau banyak berinvestasi, namun secara operasional masih lumayan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×