kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Champion Pacific (IGAR) terdorong permintaan multivitamin di semester I 2020


Jumat, 04 September 2020 / 16:25 WIB
Kinerja Champion Pacific (IGAR) terdorong permintaan multivitamin di semester I 2020
ILUSTRASI. PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), produsen produk kemasan farmasi dan non-farmasi. Foto Dok IGAR


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen kemasan fleksibel, PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) masih dapat menumbuhkan kinerja bisnisnya saat pandemi.

Kinerja bisnis perusahaan selama paruh pertama tahun ini didorong oleh permintaan produk farmasi, khususnya multivitamin.

Mengulik laporan keuangan perseroan sampai bulan Juni 2020, pendapatan bersih tercatat senilai Rp 400,99 miliar atau naik 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 387,36 miliar.

"Permintaan obat dan vitamin memang melonjak, hal ini memengaruhi penjualan kemasan kami," ujar Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur IGAR kepada Kontan.co.id, Kamis kemarin (3/9).

Baca Juga: Begini prospek bisnis kemasan di tengah pandemi Covid-19

Terbukti, penjualan kemasan IGAR segmen farmasi di paruh pertama tahun ini mencapai Rp 353,79 miliar atau naik 8,1% secara tahunan dan porsinya terhadap total pendapatan mencapai 88%.

Sedangkan segmen non farmasi turun drastis 21% secara tahunan menjadi Rp 47,20 miliar di semester pertama tahun ini.

Penurunan segmen non farmasi, kata Antonius, seiring dengan pelemahan sektor bisnis consumer goods yang biasa memakai kemasan fleksibel perusahaan. Memasuki kuartal ketiga dan keempat nanti, perseroan optimistis masih dapat menggenjot kinerjanya.

Sebab manajemen mengaku dalam beberapa bulan ke depan order kemasan yang dirasakan IGAR masih cukup baik. Adapun mengenai proyeksi bisnis tahun ini, Antonius masih enggan membeberkannya lebih lanjut.

Baca Juga: Prospek industri kemasan selama pandemi masih cerah

Seiring kenaikan total penjualan bersih di semester pertama tahun ini, beban pokok penjualan juga naik 2,6% secara tahunan menjadi Rp 337,36 miliar. Sehingga laba kotor perseroan yang diperoleh mencapai Rp 63,63 miliar pada semester pertama tahun ini atau naik 8,7% year on year.

Setelah dikurangi pos beban lainnya maka didapati laba bersih perseroan sepanjang semester pertama tahun 2020 ialah sebanyak Rp 21,93 miliar. Jumlah tersebut naik 3,8% dibandingkan semester pertama tahun 2019 yang sejumlah Rp 21,11 miliar.

Selanjutnya: Siap-siap memburu cuan, ada selusin emiten tetapkan cum dividen seminggu ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×