kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Communication Cable Systems turun, ini penyebabnya...


Selasa, 29 Oktober 2019 / 21:25 WIB
Kinerja Communication Cable Systems turun, ini penyebabnya...
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham Communication Cable Systems Indonesia


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang kuartal III 2019, emiten produsen kabel serat optik, PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) mendulang penurunan laba bersih dan pendapatan.

Investor Relation CCSI, Rio Palilingan menjelaskan penurunan kinerja ini sudah diperkirakan oleh perseroan sebelumnya. "Untuk periode ini, hasil kinerja memang sudah diperkirakan lebih rendah dibanding tahun lalu dikarenakan proyek Palapa Ring Timur yang telah selesai dikerjakan di tahun 2018," ujarnya kepada Kontan, Selasa (29/10).

Baca Juga: Communication Cable Systems (CCSI) baru akan membelanjakan capex di akhir tahun

Berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal III 2019, pendapatan CCSI menurun 15,65% dari Rp326,843 miliar menjadi Rp275,676 miliar. Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berada di level Rp41,645 miliar dari Rp54,032 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas perseroan pada kuartal III 2019 meningkat masing-masing 30,82%, 19,25%, dan 37,26% dibandingkan tahun lalu. Jumlah aset berada di level Rp454,570miliar, jumlah liabilitas sebesar Rp148,202 miliar, dan jumlah ekuitas sebesar Rp306,368 miliar.

Pihaknya melanjutkan, sampai saat ini perseroan juga belum menyerap dana IPO sama sekali untuk capex karena masih dalam tahap persiapan.

Baca Juga: Communication Cable (CCSI) membangun kabel serat optik bawah laut

"Ke depannya, kami masih membidik peluang di core business, dengan menjaga dan memenuhi permintaan pelanggan setia atas produk-produk kami yang dikenal memiliki kualitas tinggi dan premium," lanjutnya.

Sepanjang sisa tahun 2019, CCSI fokus dengan rencana mengembangan pelanggan di sektor industri penyedia jasa telekomunikasi, menara telekomunikasi, penyedia jasa TV berlangganan (Cable TV) dan Internet, serta pertambangan energi dan mineral.

"Khusus untuk sektor industri minyak dan gas, ada teknologi telekomunikasi dan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang mewajibkan penggunaan Kabel Optik. Kami fokus membidik hal tersebut," ujar Rio.

CCSI juga telah membuat produk sesuai pesanan, berdasarkan catatan Kontan, kapasitas produksi CCSI mencapai sekitar 20.000 kilometer kabel serat optik per tahun atau setara dengan 1,6 juta serat optik per tahun.

Di sisa tahun ini, CCSI berencana mengembangkan usaha baru dengan memulai proyek fiber optic submarine cable (Proyek FO Submarine) untuk periode 2019-2020. Dalam jangka waktu tersebut, CCSI akan membangun kabel serat optik bawah laut sepanjang 50 kilometer-60 kilometer yang menyambungkan dua pulau.

Baca Juga: Pendapatan naik 39,8%, kinerja Voksel Electric (VOKS) ditopang penjualan ke PLN

Berbeda dengan produk lainnya yang dibuat sesuai pesanan, kabel laut ini dibangun untuk kemudian disewakan.

CCSI mengklaim menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mampu memproduksi kabel serat optik bawah laut dan satu-satunya yang bersertifikat internasional. Meskipun begitu, Proyek FO Submarine ini belum bisa menghasilkan pendapatan pada tahun ini, melainkan baru bisa terlihat tahun depan.

Di sisi bottom line, CCSI menargetkan bisa mencacatkan laba bersih paling sedikit Rp 35 miliar pada 2019. Dibandingkan realisasi 2018, target ini juga termasuk stagnan karena per tahun lalu CCSI memperoleh laba bersih Rp 35 miliar atau naik 75% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×