kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja penjualan Ancora berpotensi turun sekitar 28% di kuartal I-2020


Senin, 04 Mei 2020 / 19:09 WIB
Kinerja penjualan Ancora berpotensi turun sekitar 28% di kuartal I-2020
ILUSTRASI. PT Ancora Indonesia Resource Tbk (OKAS)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) mengakui, pandemi virus Corona cepat atau lambat akan berdampak kinerja bisnis perusahaan tersebut di sisa tahun ini.

Sekadar catatan, sebenarnya di tahun 2019 lalu OKAS berhasil mencetak penjualan bersih sebesar US$ 161,79 juta atau naik 17,46% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. OKAS juga berhasil membalikkan posisi rugi menjadi laba bersih sebanyak US$ 135.144 di tahun lalu.

Baca Juga: Gara-gara corona, ekspansi bisnis Ancora Indonesia Resources (OKAS) terganggu

Meski belum merilis secara resmi laporan keuangan kuartal I-2020, Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir menyebut, ada potensi kinerja penjualan OKAS di kuartal tersebut turun sekitar 28%. Namun, ada harapan EBITDA OKAS tetap stabil di periode tersebut.

Ia pun mengaku, dunia bisnis di Indonesia sangat terdampak oleh wabah Corona, tak terkecuali OKAS. Diperkirakan, dampak pandemi ini akan mulai dirasakan OKAS di kuartal kedua dan ketiga 2020. “Sejauh ini sangat sulit memprediksi kinerja OKAS sampai akhir 2020 mengingat tidak ada informasi yang jelas kapan berakhirnya pandemi Covid-19,” ungkap dia, Minggu (3/5) malam.

Dari sisi perkembangan kinerja operasional, Rolaw mencatat, volume produksi amonium nitrat OKAS di kuartal I-2020 mencapai 27.330 ton atau 9% di atas target di kuartal tersebut namun turun 11% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) raih kinerja cemerlang di tahun 2019

Menurutnya, jumlah amonium nitrat yang akan diproduksi OKAS hingga akhir tahun nanti sangat tergantung dari permintaan pelanggan. Di sisi lain, permintaan amonium nitrat saat ini juga sangat ditentukan oleh kondisi penyebaran wabah Corona di Indonesia.

“Saat ini pandemi Corona mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan batubara dunia. Ini tentunya berakibat juga pada turunnya permintaan amonium nitrat,” kata Rolaw.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×