kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kino Indonesia (KINO) bidik pertumbuhan 25%-30% di tahun ini


Senin, 21 Januari 2019 / 17:10 WIB
Kino Indonesia (KINO) bidik pertumbuhan 25%-30% di tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen personal care dan consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) bakal menggenjot penjualan produknya di dalam negeri. Selain itu perseroan juga mulai memperlebar porsi ekspornya di tahun 2019 ini.

Harry Sanusi, Presiden Direktur KINO mengatakan untuk penjualan dalam negeri perseroan tetap fokus di portofolio produk yang telah eksisting dimiliki perusahaan "Kami melihat masih banyak potensi yang besar dimana produk-produk kami belum semua yang mature," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).

Selalu menawarkan keterbaruan dan strategi branding yang sesuai kebutuhan pasar menjadi kunci KINO memuluskan bisnisnya di industri ini. Oleh karena itu, kata Harry, perseroan optimis mematok pertumbuhan 25%-30% di sepanjang 2019.

Mengenai capaian sampai akhir tahun 2018 kemarin, manajemen masih belum bisa mempublikasikan detilnya. Namun berkaca pada laporan keuangan KINO sampai kuartal tiga 2018, tercatat penjualan perseroan ditopang oleh penjualan produk perawatan tubuh yang berkontribusi sebesar 49% dari total revenue sampai kuartal tiga 2018 ini atau senilai Rp 1,27 triliun.

Lalu diikuti oleh penjualan segmen minuman berkontribusi sebesar Rp 1,10 triliun. Sedangkan sisanya makanan dan farmasi masing-masing berkontribusi sebesar Rp 212,14 miliar dan Rp 10,81 miliar.

Adapun total penjualan bersih pada sampai 30 September 2018 sebesar Rp 2,59 triliun atau naik 11% dari Rp 2,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih 50% year on year (yoy) menjadi Rp 105,5 miliar di kuartal tiga tahun 2018 tersebut.

Di tahun 2019 ini, perseroan berencana menganggarkan capex yang berkisar dari Rp 175 miliar - Rp 200 miliar. Kemungkinan bakal digunakan untuk pengembangan produk eksisting dan brand yang telah dipegang kendalinya oleh perusahaan.

Terkait ekspor, Harry mengatakan bahwa perseroan berencana memperluas pasar luar negerinya. Adapun porsi penjualan ekspor yang diharap tahun ini mencapai 5% dari total revenue.

Porsi ekspor selama ini masih kecil bagi penjualan KINO, oleh karenanya perusahaan dikenal getol menjajaki kongsi dengan mitra bisnis luar negeri untuk memasarkan produknya. Salah satu jenis produk KINO yang mendapatkan sentimen positif di luar negeri ialah Ellips, brand vitamin rambut tersebut telah diperkenalkan di Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×