kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kino Indonesia (KINO) masih andalkan sektor personal care untuk dongkrak kinerja


Rabu, 29 Mei 2019 / 14:33 WIB
Kino Indonesia (KINO) masih andalkan sektor personal care untuk dongkrak kinerja


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih mengandalkan segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh (personal care) dalam meningkatkan pendapatan perseroan. Pasalnya, segmen ini berkontribusi sekitar 50% pada pendapatan perusahaan pada 2018 dan sekitar 51% pada kuartal I 2019.

Direktur Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan, pada 2018, kontribusi segmen personal care mencapai 50% yakni Rp 1,80 triliun. Kontribusi tersebut meningkat 23,28% dibandingkan 2017 yang sebesar 46% atau senilai Rp 1,46 miliar. 

Sementara untuk kuartal I 2019 kontribusinya sebesar 51% atau sebesar Rp 516 miliar. "Kami masih bisa memaksimalkan penjualan di sektor ini,"ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (29/5).. 

Sementara itu, sektor minuman menempati posisi kedua sebagai penyumbang terbesar penjualan KINO pada 2018 dan kuartal I 2019 yakni menempati porsi 38% atau setara Rp 360 miliar. Sektor penjualan ini meingkat 13,92% dibandingkan periode sama 2018 yang sebesar Rp 316 miliar dan berkontribusi sekitar 30% dari total penjualan tahun lalu,

Dua segmen lainnya, yakni makanan dan makanan hewan serta farmasi mengikuti. Segmen makanan dan makanan hewan pada 2018 berkontribusi sebesar 7% pada pendapatan sebesar Rp 255 miliar. Angka tersebut menurun 45,39% dari tahun 2017, di mana segmen ini sempat menyumbang 10% di angka Rp 467 miliar.

Pada kuartal I 2019 porsi pendapatan segmen makanan dan makanan hewan melesu 9,27% di angka Rp 88 miliar dari tahun 2018 pada periode yang sama. Sementara pada kuartal I 2018, segmen ini berkontribusi 12% dengan pendapatan Rp 97 miliar.

Segmen farmasi merupakan yang terendah di antara keempatnya. Pada 2017 dan kuartal I 2018, segmen ini tidak mampu memberikan kontribusi signifikan, namun menyumbang sebesar Rp 4 miliar pada 2017 dan 2 miliar pada kuartal I 2018.

Pada 2018, kontribusi segmen farmasi menempati posisi 1% sebesar 27 miliar dan pada 2019 berkontribusi sebesar 4% di angka Rp 38 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×