kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kisruh TVRI makin panas, Dewas copot Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra


Rabu, 13 Mei 2020 / 19:24 WIB
Kisruh TVRI makin panas, Dewas copot Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat dan menara pemancar Televisi Republik Indonesia TVRI di Senayan, Jakarta. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kisruh TVRI belum juga usai. Dewan Pengawas TVRI kembali memberhentikan Direktur Operasional TVRI Apni Jaya Putra hari ini. Sebelumnya Dewas TVRI telah memberhentikan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya beberapa bulan lalu.

Dalam akun media sosialnya, @Apni berpamitan kepada netizen. Tak lama twitter Apni diserbu netizen. @Merdianto inalillahi kabar buruk pak. Setelah Helmy yahya sekarang bapak. Ya Allah, TVRI lagi bagus-bagusnya. TVRI gara-gara kebodohan kepentingan jadi amburadul.

Baca Juga: Karyawan TVRI desak Komisi I DPR copot semua pejabat dewan pengawas

@Chanda_Koe yaelah baru aja mau bangkit lagi sudah ditinggal sama orang-orang yang serius mau kerja kayak @helmyyahya dan @Apni

Seperti diketahui, Dewas TVRI juga sudah mencopot Helmy Yahya. Tuduhannya waktu itu karena Helmy Yahya mengambil siaran Liga Inggris sehingga bisa memberatkan keuangan TVRI. Tuduhan itupun disanggah oleh Helmy Yahya yang akhirnya Helmy terdepak dari kursi Direktur Utama.

Namun di tangan Helmy, TVRI memang kembali dilihat oleh penonton di TVRI.  Helmy Yahya juga sempat menjabarkan selama menjabat kinerja TVRI alami peningkatan. Dirinya mengaku jumlah penonton saat awal menjabat hanya sekitar 50.000. Namun di akhir masa jabatannya jumlah penonton naik hingga 20 kali lipat.

"Dulu waktu saya masuk November 2017 penonton TVRI hanya 50.000. Tapi di ujung pengurusan saya naik 20 kali lipat. 120rb. Share kami di bawah 1. Akhir tahun naiknya luar biasa," katanya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: BPK temukan kejanggalan dalam penilaian Dewan Pengawas TVRI, apa saja?

Helmy pun menjelaskan penghasilan yang diperoleh TVRI. Menurutnya TVRI mampu meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga Rp 168 miliar di tahun lalu.

Sekedar informasi, TVRI bukan BUMN melainkan lembaga milik negara yang mana langsung di bawah presiden. Adapun dibeberkannya PNBP sebelum dirinya masuk sebesar Rp 148 miliar kemudian meningkat mencapai Rp 165 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×