kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP klaim tren konsumsi ikan domestik meningkat


Minggu, 25 November 2018 / 22:01 WIB
KKP klaim tren konsumsi ikan domestik meningkat
ILUSTRASI. Safari Gemarikan KKP


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim konsumsi ikan dalam negeri menunjukkan tren meningkat. Peningkatan konsumsi tersebut seiring dengan kian gencarnya kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang disponsori dalam beberapa tahun terakhir.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan(PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, dalam lima tahun terakhir, target konsumsi ikan per kapita terus menigkat. Ia bilang, pada tahun 2014 konsumsi ikan sebesar 38,14 kilogram (kg) per kapita per tahun, di tahun 2015 naik menjadi 40,9 kg per kapita, dan 2016 naik lagi menjadi 43,88 kg per kg.

"Sementara pada tahun 2017 naik lagi menjadi 47,12 kg per kapita per tahun dan tahun 2018 menjadi 50 kg per kapita per tahun. Sementara, untuk tahun 2019 nanti, target konsumsi perikanan nasional menjadi 54,49 per kapita per tahun," ujarnya akhir pekan lalu.

Rifky mengklaim, hampir per tahunnya target konsumsi ikan nasional selalu terpenuhi bahkan tidak jarang melebihi target yang ditetapkan. "Ini bukti kalau masyarakat kita sudah mulai sadar akan pentingnya mengonsumsi ikan bagi kesehatan," ujarnya.

Meski demikian, kata Rifky lagi, KKP tidak akan berhenti sampai disitu. Pihaknya akan terus mendengungkan akan pentingnya konsumsi ikan. Pasalnya, ikan berperan penting dalam Gerakan Peningkatan Gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1.000 HPK), dimana dapat mengurangi permasalahan balita stunting dan kurang gizi.

Rifky menambahkan, saat ini KKP juga tengah mengagas Seafood Lovers Millennial. Kegiatan ini digagas selain untuk membangun budaya makan ikan ke arah yang kekinian alias lebih modern, juga berkaitan dengan Indonesia yang akan mendapat anugerah bonus demografi selama rentang waktu 2020-2035, yang akan mencapai puncaknya pada 2030.

"Kita bisa lihat Jepang, penduduknya pintar dan cerdas karena konsumsi makan ikannya tinggi, kita menginginkan generasi kita pun demikian,"ucapnya.

Konsep Seafood Lovers Millennial ini sifatnya ready to eat. Seperti jadi fillet bahkan es krim. “Poin nya kita ingin jadikan ikan sebagai bahan baku makanan. Agar generasi milenial kian cinta makan ikan" tandasnya.

Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Djoko Maryono menambahkan, pihaknya terus mendorong pengembangan industri perikanan agar dapat memproduksi ikan yang mudah dikonsumsi.

“Industri sektor perikanan harus terus digalakan. Produk makanan berbahan baku ikan bisa lebih beragam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×