kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontribusi pengembangan rumah tapak bagi PP Properti (PPRO) baru 3%


Senin, 17 Februari 2020 / 11:52 WIB
Kontribusi pengembangan rumah tapak bagi PP Properti (PPRO) baru 3%
ILUSTRASI. proyek apartemen PP Properti


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk memproyeksikan, pengembangan rumah tapak belum akan berkontribusi signifikan pada marketing sales atau pra penjualan perusahaan di tahun ini. Hingga tutup tahun, kontribusi dari pengembangan rumah tapak baru Rp 135 miliar.

Indaryanto, Direktur PP Properti menjelaskan, hal tersebut lantaran pembangunan dilakukan secara bertahap. "Tidak bangun sekaligus, tahap pertama sekitar puluhan unit dulu," jelas dia kepada kontan.co.id, Kamis (13/2).

Adapun anak usaha PT PP Tbk ini berencana mengembangkan rumah tapak di tiga lokasi yakni, Rancasari - Bandung, Transyogi - Cibubur, dan Cengkareng - Jakarta Barat. Adapun, jumlah unit yang ditawarkan masing-masing proyek sekitar 536 unit, 607 unit, dan 179 unit yang akan dikembangkan bertahap.

Pengembangan landed house ditargetkan untuk pasar kelas menengah dengan menawarkan kisaran harga Rp 800 juta dengan mengusung konsep milenial.

Baca Juga: Pendapatan PP Properti (PPRO) tahun ini didorong proyek apartemen

Ia menjelaskan, dari ketiga lokasi tersebut, lahan di Bandung yang seluas 9 ha telah dimiliki perusahaan dan siap dikembangkan untuk rumah tapak yang bakal menyasar pasar menengah dan menengah atas. 

Lebih lanjut, untuk tahapan pertama dari pengembangan di Bandung ini, PP Properti memproyeksikan kontribusi ke marketing sales tahun ini sekitar Rp 100 miliar.

Kemudian, di Cibubur memiliki lahan seluas 23 ha. Namun, yang akan digunakan untuk pengembangan landed house hanya  2 ha - 3 ha saja. "Saat ini prosesnya perizinan, mungkin baru bisa pada triwulan 4 jadi kontribusinya kira-kira Rp 35 miliar," bebernya.

Sedangkan untuk lahan di Cengkareng, Indaryanto menyebutkan masih dalam tahap akuisisi. Sayang, pihaknya masih enggan membeberkan detailnya. Hanya saja, ia memproyeksikan akan selesai di tahun ini.

Baca Juga: PPRO proyeksikan kontribusi pendapatan berulang di 2020 masih sama dengan tahun lalu

"Jadi kalau dihitung kira-kira Rp 135 miliar dibandingkan dengan target marketing sales Rp 3,8 triliun belum akan signifikan kontribusi dari rumah tapak, baru berkisar 2%-3% kontribusinya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×