kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kopi specialty Indonesia raup transaksi potensial US$ 5,5 juta di Jepang


Kamis, 04 Oktober 2018 / 12:29 WIB
Kopi specialty Indonesia raup transaksi potensial US$ 5,5 juta di Jepang
ILUSTRASI. Panen kopi


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kopi specialty Indonesia berhasil meraup transaksi potensial sebesar US$ 5,5 juta pada pameran “SCAJ World Specialty Coffee Conference and Exhibition 2018” ke-15.

"Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan upaya penetrasi pasar kopi dan memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia di pasar Jepang," ungkap Atase Dagang Tokyo Faried W. Rachman dalam keterangan resmi, Kamis (4/10).

Adapun pameran kopi specialty yang ia maksud adalah pameran yang digelar pada 26–28 September 2018 di Tokyo Big Sight, Jepang. Kegiatan ini merupakan kerja sama Atase Perdagangan (Atdag) Tokyo dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka untuk meningkatkan ekspor kopiIndonesia di pasar Jepang.

Bertemakan "Home of World’s Finest Coffee", Paviliun Indonesia diwakili oleh sembilan pelaku usaha dan asosiasi kopi Indonesia di antaranya perwakilan dari Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), PT Sulotco Jaya Abadi, Bella Komoditi, PT Desi Perdagangan Internasional, Pipiltin, Balistar, PT Dua Harimau Sumatera, dan PT Kaboa Wild Coffee.

Selama ini, lanjut Faried, sebagian besar kopi Indonesia yang dikenal di pasar Jepang hanya berpusat pada kopi Mandailing, Toraja, dan Kintamani. Sehingga, pada kesempatan ini Indonesia menampilkan biji kopi Arabika Ijen-Raung, Kerinci, Aceh Gayo, Bali Kintamani, Java Preanger, Toraja Salengke, Mandailing, dan Lintong.

"Paviliun Indonesia mendapatkan respons yang sangat positif. Dengan cita rasa yang unik dan khas, keharuman dan nikmatnya kopi Indonesia berhasil menghipnotis para pengunjung pameran dan buyer potensial," jelas Faried.

Pelaku usaha kopi Indonesia juga memanfaatkan pameran ini untuk melihat perkembangan tren pasar kopi dunia saat ini. Misalnya, teknologi dan mesin-mesin yang digunakan pada proses penanaman, pengolahan pascapanen, sangrai, hingga ekshibitor kopi premium.

Setiap harinya, Paviliun Indonesia mengadakan sesi mencicipi kopi (cupping) untuk menarik minat para pengunjung dan buyer potensial yang hadir. "Pengunjung dan buyer potensial sangat antusias menunggu sesi mencicipi kopi. Banyak di antaranya yang melakukan penjajakan pemesanan setelah sesi ini," kata Kepala ITPC Osaka Ichwan Joesoef.

SCAJ World Specialty Coffee Conference and Exhibition dihadiri sebanyak 30.000 pengunjung yang terdiri atas importir, penjual grosir, penyangrai hingga para pemilik kedai kopi. Pengunjung yang hadir berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, Hongkong, Brasil, Yemen, Honduras, dan Italia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×