kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kosmetik lokal dapat maksimalkan peluang ekspor produk halal


Kamis, 04 Juli 2019 / 16:36 WIB
Kosmetik lokal dapat maksimalkan peluang ekspor produk halal


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren produk kecantikan halal diyakini tidak hanya ramai di Indonesia, tapi juga di tingkat global. Industri di dalam negeri pun dinilai layak mencecapi pasar luar negeri, dan menembus ekspor kosmetik halal di beberapa negara lainnya.

Liandhajani, Ketua Bidang Industri Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) menilai hal ini dapat dimaksimalkan mengingat ekspor kosmetik juga cukup besar.

Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dari sisi ekspor, penjualan produk kosmetik nasional mencapai US$ 556,36 juta pada tahun 2018, naik dibandingkan capaian pada tahun 2017 sebesar US$ 516,88 juta.

"Perusahaan lokal juga banyak ekspor ke luar negeri, kemungkinan ada lebih dari 200 hingga 250 negara tujuan," sebut Liandhajani, ditemui usai seminar oleokimia, Rabu (3/7). Sementara tren industri kosmetika untuk kuas, kosmetik memang diakui menuju arah halal.

Sayangnya ia tidak menargetkan perkembangan bisnis ekspor kosmetik halal ini, yang terang adalah para anggota Perkosmi tengah bekerja keras mewujudkan pertumbuhan 9% yang diproyeksikan pemerintah.

Adapun kata Liandhajani, meski aplikasi penempelan label mundur sampai 2024, tapi banyak perusahaan kosmetik yang secara sukarela melakukan sertifikasi halal untuk produk yang dipasarkannya. Salah satunya produsen kosmetik, PT Martina Berto Tbk (MBTO), yang sebagian besar produknya telah tersertifikasi halal.

Bryan David, Direktur Utama MBTO mengatakan kurang lebih 93% produknya telah melalui sertifikasi halal, sisanya masih dalam proses. "Kami juga mendapatkan sertifikat jaminan halal grade A sebagai grade paling tinggi," sebutnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/7).

Lebih lanjut, Bryan mengatakan bahwa prospek beauty personal care ke depannnya makin dekat ke arah halal product, tak salah ekspor ke negara-negara yang memberikan perhatian cukup besar soal kehalalan menjadi niscaya. Namun demikian MBTO sendiri belum mematok khusus untuk segmen ekspor ini.

Berkaca dari laporan keuangannya, sampai kuartaln I-2019 penjualan ekspor MBTO (belum dikurangi eliminasi) kisaran Rp 2,96 miliar atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,03 miliar. Sedangkan penjualan lokal masih mendominasi perseroan sebanyak Rp 149,48 miliar di kuartal-I 2019 tersebut.

Kosmetik masih menjadi kontributor utama bisnis perseroan hampir 98%, sedangkan sisanya diisi oleh segmen jamu. Dari segi penjualan bersih (revenue), tercatat di kuartal I-2019 senilai Rp 140,86 miliar atau turun 6% year on year (yoy).

Sementara itu bagi produsen personal care dan kosmetik, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) secara umum ekspor memang memiliki peluang yang menjanjikan. Sehingga perseroan menyiapkan strategi khusus untuk memperbesar segmen ini.

"Kami bahkan mengangkat seorang direktur yang fokus di International Business. Hal ini juga dikarenakan kami melihat beberapa produk memiliki potensi besar dan dapat diterima di pasar mancanegara," terang Budi Muljono, Direktur KINO kepada Kontan.co.id, Kamis (4/7).

Terkait produk halal tentunya KINO juga melihat potensi untuk ekspor produk tersebut. Budi mengatakan perusahaan akan memanfaatkan sertifikasi halal yang telah kami miliki sebagai nilai jual lebih kepada pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×