kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krakatau Steel catatkan kenaikan pendapatan 34,75% di semester I-2018


Senin, 30 Juli 2018 / 15:36 WIB
Krakatau Steel catatkan kenaikan pendapatan 34,75% di semester I-2018
ILUSTRASI. Suasana pabrik Krakatau Steel


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada Semester I-2018 mencatatkan kemajuan yang signifikan. Perseroan mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 24,44% menjadi 1,05 juta ton. 

Hal tersebut diikuti dengan kenaikan pendapatan 34,75% menjadi US$ 854,27 juta, yang berakibat pada peningkatan laba operasi sebesar 110,19% menjadi US$9,34 juta.

“Salah satu faktor yang mendukung peningkatan pendapatan di Semester I-2018 ini adalah adanya peningkatan harga jual dari produk baja HRC (Hot Rolled Coil),” jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam siaran persnya, Senin (30/7).

Dia menjelaskan, harga jual HRC pada triwulan I-2018 berada dikisaran US$ 640 per ton-US$ 680 per ton. Namun di pertengahan tahun meningkat menjadi US$ 740 per ton.

Harga jual rata-rata HRC meningkat 12,52% year on year (yoy) menjadi US$660 per ton dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar US$ 587 per ton.

“Penjualan produk tertinggi pada semester ini adalah HRC, peringkat ke-dua adalah CRC (Cold Rolled Coil) dan peringkat ke-tiga adalah long product," tambah Mas Wig.

Lebih rinci Mas Wig mengatakan, produk HRC mengalami peningkatan volume penjualan 47,10% dengan total penjualan sebesar 576.652 ton, CRC meningkat 9,71% sejumlah 288.608 ton, dan long product sebesar 4,27% dengan total penjualan 141.824 ton.

Sementara, Direktur Pemasaran Purwono Widodo mengatakan, bahwa Perseroan terus memacu volume penjualan di tengah gempuran impor produk baja dan unfair trade yang sedang kami hadapi saat ini.

“Di Triwulan I-2018 telah terjadi peningkatan volume impor baja paduan dari China sebesar 59% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan impor tersebut hanya terjadi pada Indonesia sementara pada negara ASEAN lainnya hal tersebut tidak terjadi,” tegas Purwono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×